KOMPAS.com - Acara Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, berbuntut panjang.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sekaligus Bupati Bintan, Apri Sujadi, dipecat dari partainya.
Sementara itu, berita tentang sosok seorang pemilik bengkel di Gunungkidul, Suharyanto (42), juga menjadi sorotan.
Pria tersebut memiliki keahlian memodifikasi mobil biasa menjadi mirip supercar yang harganya miliaran rupiah.
Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:
Sekretaris DPD Partai Demokrat Kepri Husnizar Hood mengatakan, Apri Sujadi dipecat DPP Demokrat sejak Kamis lalu, seperti dilansir dari Antara.
Sebelum itu, pengurus DPP Demokrat telah mendapat kabar soal keberadaan Apri Sujadi.
"Iya benar, Pak Apri sudah dipecat oleh DPP Demokrat," kata Husnizar.
Baca berita selengkapnya: Menghadiri KLB, Bupati Bintan Apri Sujadi Dipecat dari Demokrat
Suharyanto menjelaskan, awal mula dirinya bisa membuat mobil modifikasi, saat masih bekerja di sebuah bengkel modifikasi di Yogyakarta, sekitar tahun 2000.
Saat itu, dirinya merubah sebuah mobil sedan jenis Mitsubishi Evo 4 diubah menjadi mobil Eropa.
Mobil itu pun terpilih menjadi salah satu pemenang di sebuah kompetisi.
Dirinya mengaku, keahliannya membuat mobil custom terus dia asah hingga akhirnya berani membuka bengkel sendiri di tanah kelahirannya yang diberi nama "High Class Auto Custom".
Baca berita selengkapnya: Pria Lulusan SMP di Gunungkidul Sulap Sedan Jadi Supercar Miliaran Rupiah, Mercedes hingga Lamborghini
Gisanto, kakek berusia 64 tahun ini menceritakan, Ganjar adalah seorang pribadi yang dikenal nrimo dan prihatin.
Dulu, semasa masih indekos di tempatnya, Ganjar setiap hari berjalan kaki dari tempat kosnya itu sampai ke jalan raya dengan menempuh jarak sekitar 1,5 kilometer.
Lantas, dari jalan raya, Ganjar pun melanjutkan dengan naik angkutan umum menuju ke sekolah atau ke kampusnya.
"Anaknya baik sekali, saya ngalem (memuji) bukan karena sekarang jadi Gubernur, tapi memang anaknya dari dulu prihatin tenan. Anaknya nrimo, jadi kalau mau berangkat kuliah jalan kaki dari rumah, terus naik colt kampus (angkutan kampus). Nrimo lan prihatin sekali anaknya," kenang Mbah Bisanto.
Baca berita selengkapnya: Kisah Ganjar Pranowo Indekos di Kamar 2x3 Meter, Tiap Hari Jalan Kaki, Bapak Kos: Orangnya "Nrimo"
Setelah beberapa hari menjalani perawatan di Rumah Sakit RK Charitas Palembang, Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Kuryana Azis meninggal dunia, Senin (8/3/2021).
Pantauan Kompas.com, baik keluarga maupaun rekan kerja Kuryana datang ke rumah sakit untuk berbelasungkawa.
Bahkan, mereka juga sempat menyhalati jenazah yang terbungkus dalam peti mati di ruang Bernadetta.
Baca berita selengkapnya: 11 Hari Dirawat di Ruang Isolasi, Bupati OKU Kuryana Azis Meninggal