BLITAR, KOMPAS.com - Polisi membuka kemungkinan memanggil Wali Kota Blitar Santoso terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam acara syukuran di Balai Kota.
Dugaan pelanggaran protokol kesehatan itu terekam dalam sebuah video yang belakangan viral di media sosial.
Dalam video itu, terlihat Santoso sedang bernyanyi dan joget bersama sejumlah orang di panggung. Santoso terlihat tidak memakai masker.
Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Seitawan menegaskan, posisi Wali Kota Santoso sebagai Kepala Satgas Covid-19 tak akan menjadi hambatan penyelidikan kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan itu.
"Tidak ada masalah kalau misalnya Kasatgas itu Pak Wali Kota. Menurut saya beliau juga kooperatif," ujar Yudhi di Mapolres Blitar Kota, Senin (8/3/2021).
Sampai saat ini, polisi telah memanggil lima saksi yang terdiri dari dua panitia, dua peserta, dan seorang anggota Satgas Covid-19 Kota Blitar.
Yudhi menambahkan, polisi akan memanggil semua yang terlibat dalam acara itu, jumlahnya sekitar 50 orang.
Baca juga: Menghadiri KLB, Bupati Bintan Apri Sujadi Dipecat dari Demokrat
Namun, Yudhi tak menyebutkan apakah semua orang itu termasuk Santoso.
Sementara itu, Yudhi melanjutkan, polisi terlebih dulu melakukan gelar perkara kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan yang melibatkan Wali Kota Blitar.
"Gelar perkara untuk melihat hal-hal pokok yang menjadi pelanggaran protokol kesehatan," ujarnya.
Polisi akan melihat unsur tindak pidana ringan (tipiring atau pelanggaran lain dalam acara itu.
"Nanti kita tetap akan berkoordinasi dengan Satgas Covid terkait apakah ada pelanggaran tipiring (tindak pidana ringan) atau pelanggaran yang lain," jelasnya.
Polisi, kata Yudhi, menyimpulkan acara tersebut diselenggarakan secara spontan oleh relawan pemenangan Santoso-Tjutjuk Sunario yang menang di Pilkada Blitar 2020.
"Sebenarnya tidak ada panitia. Atas inisiatif dari beberapa orang kemudian melakukan komunikasi H-1 melalui handphone untuk hadir ya (acara syukuran)," jelas Yudhi.
Yudhi menegaskan, polisi maupun Satgas Covid-19 tidak memberikan rekomendasi terhadap penyelenggaraan acara tersebut.
Polisi juga telah memeriksa lokasi penyelenggaraan acara di Balai Kota Kusumo Wicitro yang berada di samping rumah dinas wali kota Blitar.
Di lokasi acara, kata Yudhi, terdapat sejumlah fasilitas cuci tangan dan alat pemeriksaan suhu tubuh.
Baca juga: Bernyanyi dan Berjoget Tanpa Masker di Panggung, Begini Penjelasan Wali Kota Blitar Santoso...
Yudhi menambahkan, Wali Kota Santoso sebenarnya menggunakan masker saat tiba di dalam ruangan. Namun, Wali Kota mencopot masker saat naik panggung dan bernyanyi.
"Beliau pakai lagi masker setelah selesai bernyanyi," jelasnya.
Sebelumnya, sebuah video beredar di media sosial memperlihatkan Walikota Blitar Santoso bernyanyi dan berjoget di panggung tanpa memakai masker bersama sepuluh orang.
Santoso menyanyikan lagu dangdut Kehilangan dengan iringan musik elekton. Hampir semua orang yang berada di panggung bersama wali kota tak memakai masker.
Di tengah lantunan musik, Santoso terlihat memberikan sejumlah uang kepada beberapa perempuan yang bernyanyi.
Santoso telah mengonfirmasi pria yang bernyanyi tanpa memakai masker di video itu merupakan dirinya. Namun, ia bersikeras telah menerapkan protokol kesehatan ketat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.