Polisi, kata Yudhi, menyimpulkan acara tersebut diselenggarakan secara spontan oleh relawan pemenangan Santoso-Tjutjuk Sunario yang menang di Pilkada Blitar 2020.
"Sebenarnya tidak ada panitia. Atas inisiatif dari beberapa orang kemudian melakukan komunikasi H-1 melalui handphone untuk hadir ya (acara syukuran)," jelas Yudhi.
Yudhi menegaskan, polisi maupun Satgas Covid-19 tidak memberikan rekomendasi terhadap penyelenggaraan acara tersebut.
Polisi juga telah memeriksa lokasi penyelenggaraan acara di Balai Kota Kusumo Wicitro yang berada di samping rumah dinas wali kota Blitar.
Di lokasi acara, kata Yudhi, terdapat sejumlah fasilitas cuci tangan dan alat pemeriksaan suhu tubuh.
Baca juga: Bernyanyi dan Berjoget Tanpa Masker di Panggung, Begini Penjelasan Wali Kota Blitar Santoso...
Yudhi menambahkan, Wali Kota Santoso sebenarnya menggunakan masker saat tiba di dalam ruangan. Namun, Wali Kota mencopot masker saat naik panggung dan bernyanyi.
"Beliau pakai lagi masker setelah selesai bernyanyi," jelasnya.
Sebelumnya, sebuah video beredar di media sosial memperlihatkan Walikota Blitar Santoso bernyanyi dan berjoget di panggung tanpa memakai masker bersama sepuluh orang.
Santoso menyanyikan lagu dangdut Kehilangan dengan iringan musik elekton. Hampir semua orang yang berada di panggung bersama wali kota tak memakai masker.
Di tengah lantunan musik, Santoso terlihat memberikan sejumlah uang kepada beberapa perempuan yang bernyanyi.
Santoso telah mengonfirmasi pria yang bernyanyi tanpa memakai masker di video itu merupakan dirinya. Namun, ia bersikeras telah menerapkan protokol kesehatan ketat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.