Kemudian, ada mobil Pajero melaju dengan sangat cepat.
“Saya tegur, 'Mas, pelan-pelan'. Dia turun tidak terima,” kata Irianto.
Dia menegur karena jalan di perumahan banyak anak-anak, khawatir terjadi kecelakaan. Namun, pria yang belakangan diketahui adalah Imron itu tidak terima dan turun dari mobinya.
Irianto mengaku didorong dan dipukul di kepala bagian kiri. Lalu dua petugas keamanan disusul warga setempat melerai pertikaian tersebut.
Setelah itu, Imron pulang dan mengancam Irianto.
Adapun Imron mengaku hendak mendatangi salah satu advokat di perumahan tersebut.
Namun, ketika tiba di lokasi, dia mendapat kabar bahwa bapaknya sedang sakit hingga akhirnya dia terburu-buru mengendarai sepeda motor.
“Saya diberi tahu oleh adik saya kondisinya beberapa menit sebelum kejadian,” kata dia pada Kompas.com via telepon, Kamis (4/2/2021).
Imron mengaku khilaf dan menyesali perbuatannya. Imron juga minta maaf kepada warga di perumahan, DPRD Jember, dan masyarakat.
Ia mengaku telah melakukan mediasi pertama dengan korban untuk menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.