Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikuti Balap Sepeda Tour de Koetaradja di Aceh, Jarak Tempuh 71 Kilometer

Kompas.com - 08/03/2021, 08:21 WIB
Abba Gabrillin

Editor

Sumber Antara

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh akan menggelar ajang balap sepeda Tour de Koetaradja.

Balap sepeda akan digelar pada 14 Maret 2021.

Kegiatan ini guna menggairahkan pariwisata di Aceh.

“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya menggairahkan kembali industri pariwisata Aceh yang telah lama vakum akibat pandemi Covid-19,” kata Kepala Disbudpar Aceh Jamaluddin di Banda Aceh, seperti dikutip dari Antara, Minggu (7/3/2021).

Baca juga: #MelihatHarapan Bike Trenggalek 2021, Berbagi Kebaikan dan Optimisme

Kegiatan road bike ini dengan mengusung tema Explore Koetaradja & Feel the Sensation.

Tour de Koetaradja menggunakan konsep sport tourism dengan jumlah peserta 200 orang dari berbagai kota, termasuk Medan, Jakarta dan Bandung.

Dalam kegiatan tersebut, Sondi Sampurno, satu-satunya race director internasional balap sepeda jalan raya yang dimiliki Indonesia juga akan hadir untuk menyukseskan acara tersebut.

Ia mengatakan, kegiatan tersebut memperlombakan dua kelas, yakni King of Mountain (KOM) dengan kelompok umur 17-34 tahun, 35-44 tahun dan 45-54 tahun.

Kemudian Queen of Mountain (QOM) tanpa ada pengelompokan umur.

Adapun jarak yang akan ditempuh sejauh 71 kilometer, dimulai dari Museum Aceh, Simpang Kodim, lalu melewati Masjid Raya Baiturrahman, Jembatan Pante Pirak, Simpang Jambo Tepe hingga Simpang Mesra.

Kemudian, Gampong Kajhu, Gampong Krueng Raya, dan naik ke Barbate Hill.

Kemudian, melewati Bukit Radar sampai ke Kecamatan Blang Bintang.

Setelah Gampong Siron, sampai ke Lambaro, kemudian Pagar Air, melewati Fly Over Simpang Surabaya dan finish kembali di Museum Aceh.

Baca juga: Gaya Gibran Ikuti Mider Projo Pertama, Pakai Sepeda Lipat dan Bagi-bagi Buku

"Tour de Koetaradja pesertanya 35 persen dari luar Aceh dengan jumlah totalnya 200 peserta. Kegiatan wisata tidak hanya berguna dalam memperkenalkan Aceh lebih dekat kepada wisatawan, tapi juga mendukung industri pariwisata Aceh di era adaptasi kebiasaan baru (AKB), serta juga akan meningkatkan perputaran uang di sana, termasuk juga ekonomi," kata Jamaluddin.

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com