Hanya saja beberapa detail interior mobil belum terpasang karena masih dilakukan uji coba, sebelum diserahkan. Suharyanto turun sendiri untuk melihat hasil karyanya diuji coba berjalan.
Pria itu mengaku hanya membuat body dan interior mobil. Untuk velg dan variasi lainnya diserahkan kepada pemiliknya.
Untuk Mitsubishi Galant yang tengah dikerjakan, sang pemilik menambahkan air suspension. Mesin yang awalnya berada di depan, diubah ke belakang mirip aslinya.
"Mobil yang saya kerjakan di Gunungkidul sudah 6, dan ini masih ada beberapa yang masih dikerjakan," kata Suhar.
Baca juga: Kepincut Apartemen Ayam di Kabupaten Bandung, Ridwan Kamil: Persepsi Peternakan Jorok Hilang
"Untuk mobil supercar yang sulit hanya memindahkan mesin depan ke belakang," kata dia lagi.
Suhar memiliki pelanggan dari pelbagai daerah seperti Jakarta, Kalimantan, dan sekitar Yogyakarta.
Selain mengerjakan mobil replika, dirinya juga mengerjakan aksesoris mobil seperti bumper, hingga pengerjaan ringan lainnya. Sebagian besar pelanggan sudah mengetahui hasil karyanya di beberapa event pameran otomotif. Untuk pembuatan supercar, Suhar mematok minimal Rp 350 juta di luar aksesoris tambahan.
"Untuk mengubah jadi supercar ya sebaiknya menggunakan mobil 6 silinder agar suaranya mirip aslinya. Selain itu mesinnya juga kencang," ucap dia.
Kompas.com sempat ikut menjajal supercar buatan Gunungkidul di kursi penumpang. Duduknya mesti selonjor dan cukup lega. Suara deru mesin cukup kuat di dalam kabin, karena tepat di belakang kepala mesin diletakkkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.