Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Demokrat Jateng: Bila Tak Ada Keluarga Yudhoyono, Saya Akan Keluar dari Partai

Kompas.com - 07/03/2021, 21:12 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kepala Staf Presiden Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat saat Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Partai Demokrat Jawa Tengah menyatakan sikap tegas menolak hasil KLB dan kepengurusan yang dipimpin Moeldoko.

Bahkan, partai berlambang bintang mercy tersebut terancam bakal kehilangan kadernya di Jawa Tengah.

Ketua DPD Demokrat Jawa Tengah Rinto Subekti Rinto beserta seluruh kader pengurus berencana mundur dari kepengurusan partai.

"Apabila tidak ada keluarga Yudhoyono, maka saya akan keluar dari Partai Demokrat. Semua teman-teman di 35 kabupaten/kota juga sama," kata Rinto usai membacakan hasil keputusan Rakorda, Minggu (7/3/2021).

Baca juga: DPC Demokrat Cilacap Tolak KLB Deli Serdang karena Tak Sesuai AD/ART Partai

Rinto menegaskan, seluruh kader tetap loyal di bawah komando Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Apapun akan kami lakukan untuk mempertahankan marwah Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Mas AHY dan Pak SBY," jelasnya.

Menurutnya, pelaksanan KLB di Deli Serdang itu merupakan Gerakan Pengambil Alihan Kepemipinan Partai Demokrat (GPK-PD ) yang harus dilawan.

Digelarnya KLB tersebut sebagai upaya kudeta terhadap AHY dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.

Baca juga: DPD Demokrat Sulut: KLB Ilegal, Kader yang Ikut Pasti Diberi Sanksi Pemecatan

Bahkan, KLB dari kubu kontra AHY itu justru semakin menunjukkan wajah asli dari KSP Moeldoko beserta pengikutnya.

"Kudeta ini saya melihat tidak ada apa-apa. Saya melihat mereka memang punya karakter jelek. Mereka senior, mereka orang besar, orang hebat tetapi tidak pernah memberikan contoh yang baik. Kami malu melihat senior kami seperti itu, kami yang muda saja setia kepada ketum AHY dan setia kepada SBY," tegasnya.

Partai Demokrat memang dikenal lekat dengan sosok SBY yang dinilai telah memiliki andil besar dalam pendirian partai.

"Jadi kita kompak, kita sadar, kita tahu kami masuk Partai Demokrat karena Pak SBY. Tanpa Pak SBY Partai Demokrat tidak ada apa-apanya. Terbukti hasil Pilpres lebih tinggi daripada hasil Pileg," jelasnya.

Selain itu, sosok SBY juga sangat dikagumi dan dekat dengan kalangan masyarakat.

"Dan kami tahu setiap kami turun ke bawah, ke masyarakat yang mereka tanyakan adalah saya senang Demokrat yang pertama adalah karena Pak SBY, baru kami, baru program-programnya," ungkapnya.

Pihaknya memastikan seluruh jajaran pengurus tetap setia mendukung kepemimpinan keluarga Yudhoyono.

"Jadi tidak ada kata lain kami sebagai kader hanya SBY dan keluarga Yudhoyono yang menjadi harga mati di Partai Demokrat," pungkasnya.

Sebelumnya, KLB Partai Demokrat yang diselenggarakan di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, menetapkan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat periode 2021-2025.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com