Kata Meliana, pernikahan tersebut digelar karena keduanya saling mencintai. Selain itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Ini sudah jalan terbaik, daripada terjadi hal yang tidak diinginkan ke depannya, orangtua berdosa, anak-anak berdosa, dan lingkungan juga berdosa, karena ghibah. Mungkin ini sudah jalan, kita kembalikan kepada Allah,” ujarnya.
Baca juga: Detik-detik Tubuh Bocah 8 Tahun Diseret Buaya hingga Menghilang, Sempat Ditolong Ayah
Sementara itu, Kepala KUA Batauga, Samsul Ridi mengatakan, proses ijab kabul pernikahan pasangan SMP tersebut berjalan lancar dan tidak ada kendala.
“Kita bersyukur kepada Allah, pada hari ini kami telah selesaikan pernikahan di keluarga kedua mempelai wanita, Alhamdulillah tidak ada kendala, semua dengan lancar,” kata Samsul kepada sejumlah media, Sabtu.
Dalam proses ijab kabul tersebut, kedua mempelai tampak menggunakan pakaian adat Buton.
Proses ijab kabul pun hanya diikuti keluarga kedua mempelai dengan jumlah terbatas.
Baca juga: Ditelepon Dedi Mulyadi dan Diberi Bantuan, PSK Hamil Tua: Masih Ada yang Peduli dengan Kondisi Saya
(Penulis Kontributor Baubau, Defriatno Neke | Editor Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.