Pekerjaan itu mulanya ia peroleh dari tawaran seorang temannya.
TL pun setiap malam harus berdiri di trotoar sekitar Jalan Mayor Utarya, Tasikmalaya dengan kondisi perut membuncit.
Menurutnya, ada beberapa pelanggan yang memang menyukai PSK berkondisi hamil.
"Mereka tahu saya hamil, dan katanya pengin sekali sama orang hamil kayak saya," tambahnya.
Di masa pandemi, TL mengantongi uang Rp 100.000 hingga Rp 150.000 dari melayani pelanggan.
"Kalau saya baru enam bulan mulai saat pandemi, jadi tiap malam juga sepi. Paling ada dapat satu orang, kadang enggak," kata dia.
Baca juga: Kami Demokrat Tetap Satu Komando bersama Pak AHY
Rupanya tak hanya TL, ada pula perempuan hamil tua lainnya yang menjajakan dirinya.
Mereka pun dibina oleh Satpol PP.
"Mereka ada yang pernah ditangkap dan dilakukan pembinaan, tapi mereka melakukannya lagi. Kami pun akan terus melakukan operasi rutin untuk memberantas jenis-jenis penyakit masyarakat," kata Kepala Seksi Dal Ops PP Kota Tasikmalaya Sandi A Suguh.