Tak butuh waktu lama, sebulan kemudian tim kepresidenan langsung meninjau beberapa calon lokasi masjid.
Akhirnya dipilihlah bekas Depo dan SPBU Pertamina di Gilingan, Banjarsari, Solo sebagai lokasi masjid.
Luas lahan di lokasi tersebut mencapai 2,9 hektare.
Mereka saat itu mengukur arah kiblat yang melibatkan Kementerian Agama (Kemenag) Solo, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, NU dan Tim Falakiyah Kemenag RI.
"Kita hari ini menentukan arah kiblat. Kami mengundang tokoh Muhammadiyah, NU, MUI, agar semuanya di sini tidak ada simpang siur. Kita tahu masyarakat Indonesia itu majemuk. Biar nanti tidak salah dalam penentuan arah kiblat masjid," kata utusan Dubes RI untuk UEA Husin Bagis, Setyo Wisnu Broto, Selasa (20/8/2019).
Baca juga: Solo Menanti Gibran, Rudy Kembali Menjadi Tukang Las
Desain yang dibuat Pangeran UEA itu sebetulnya memiliki hak intelektual yang dilarang ditiru.
"Desain itu sebenarnya punya hak intelektual sama pangeran diberikan untuk Indonesia," papar Wisnu.
Baca juga: Ganjar Luruskan Pernyataan Gibran yang Minta Prioritaskan Vaksinasi untuk Solo