JAYAPURA, KOMPAS.com - Dualisme jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua kini mulai teratasi setelah kedua pejabat bertemu dengan Gubernur Papua Lukas Enembe secara bersamaan di Gedung Negara, Kota Jayapura, Jumat (5/3/2021).
Sekda Papua, Dance Yulian Flassy yang dilantik Mendagri, Tito Karnavian, dan Penjabat Sekda Papua, Doren Wakerkwa, yang dilantik Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, juga sempat melakukan foto bersama dengan Lukas Enembe.
Usai pertemuan, Dance mengaku bila sudah ada hasil baik dari pertemuan tersebut.
"Hasil positif sudah ketemu, pas pelantikan tanggal 1 itu sudah ketemu, cuma nanti sertijabnya direncanakan 15 maret," ujar Dance.
Sebelum 15 Maret 2021, sambung Dance, ia belum akan berkantor di Kantor Gubernur Papua.
Baca juga: Dualisme Sekda di Pemprov Papua, Ini Kebijakan yang Dibuat Gubernur
Namun, ia sudah sempat mengunjungi ruang kerja Sekda Papua untuk sekadar melihat-lihat.
"Tadi juga saya mengunjungi ruangan kerja, rumah tinggal, semua sudah, saya siap menjalankan program-program membangun Papua bersama Pak Gubernur dan Wakil Gubernur," kata dia.
Sementara Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik yang juga tengah berada di Jayapura, menyampaikan apresiasinya kepada Gubernur Papua yang merespons baik atas kehadiran Dance Yulian Flassy.
Ia pun meyakini polemik yang tengah terjadi ini akan segera selesai.
"Apresiasi buat Pak Gubernur, apresiasi ke Pj Sekda, kerjanya bagus, semua diselesaikan secara kekeluargaan dan semua berjalan dengan baik," kata Akmal.
Terakhir kali jabatan Sekda Definitif di Lingkungan Pemprov Papua dipegang oleh Herry Dosinaen pada 7 April 2020. Saat itu, Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal melantik Ridwan Rumasukun sebagai Pj Sekda Papua dengan tugas utama melakukan pemilihan pejabat definitif Sekda.
Seleksi Sekda Papua akhirnya diikuti oleh lima nama, yaitu Juliana Waromi, Doren Wakerkwa, Wasuok Demianus Siep, Dance Yulian Flassy dan Basiran.