Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Mencicipi Dapur Difabel, Makan Sekaligus Belajar Bahasa Isyarat

Kompas.com - 05/03/2021, 15:40 WIB
Tri Purna Jaya,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Nabila Tyasani (20) mendatangi meja kayu di pelataran kantin.

Resamnya ramah dengan senyum yang tersamar dari balik masker penutup hidung dan mulut.

Tidak ada suara saat gadis berhijab itu menyapa.

Hanya gerakan tangan yang mengisyaratkan selamat pagi.

Baca juga: Semangat Pelukis Difabel Puji Lestari dalam Menggapai Mimpi

Konsumen yang sudah duduk di kursi daur ulang dari kayu gulungan kabel PLN itu memesan minuman beras kencur.

Nabila tunarungu. Dia tidak mendengar apa yang diucapkan konsumen itu.

Dia juga tidak bisa membaca gerak bibir, karena terhalang masker.

Gadis itu membalas dengan gerakan tangannya. Gantian, konsumen yang tidak memahami arti isyarat tangan dari Nabila.

"Pesan minum beras kencur, Pak?" kata Etik Muthmainnah (24) pendamping Dapur Difabel yang datang menyusul ke meja konsumen, pada Jumat (5/3/2021) pagi.

Baca juga: Kisah Sukses Difabel Bikin Kerajinan Kaki Palsu, Bahagia Melihat Orang Bisa Berjalan Lagi

Tangan Etik bergerak memberikan bahasa isyarat kepada Nabila.

Dua gerakan untuk membahasakan minuman beras kencur.

Tangan kanan dengan jari telunjuk terpentang bergerak berliuk ke arah bawah.

Kemudian jari telunjuk dan tengah membentuk gestur V dengan jari jempol di tengahnya.

“Seperti huruf K,” kata Etik mengajak si konsumen memeragakan gerakan bahasa isyarat itu.

 

Pengunjung kantin seolah takjub. Dia bertanya bagaimana bahasa isyarat jika ingin memesan kopi.

Etik menunjukkan gestur huruf K seperti beras kencur, namun dengan posisi huruf menghadap ke bawah.

Kemudian tangan bergestur huruf K itu diputar searah jarum jam dua kali.

“Bisa juga secara alfabet, melafalkan kopi pakai jari tangan,” kata Etik.

Warga difabel lebih percaya diri

Kantin itu bernama Dapur Difabel, berada di Jalan Diponegoro, sekitar 200 meter dari Tugu Adipura, ikon Kota Bandar Lampung.

Dapur Difabel yang berada di lingkungan kompleks Kantor PLN Tanjung Karang tersebut baru saja menggelar soft launching dan berdiri dengan bantuan CSR PLN.

“Tempat ini juga sekaligus tempat berinteraksi antara teman-teman difabel dengan warga. Bisa belajar bahasa isyarat juga di sini,” kata Etik yang juga Ketua Sahabat Difabel Lampung (Sadila).

Menu-menu yang menjadi unggulan di Dapur Difabel ini adalah nasi ijo, nasi jahe, nasi kuning daun jeruk yang harganya berkisar Rp 18.000 per porsi.

“Semua dimasak oleh teman-teman difabel. Kami dapat bantuan dampingan dari chef di salah satu hotel di Bandar Lampung,” kata Etik.

Dengan berkecimpung di sektor kuliner yang membutuhkan interaksi itu, Etik mengatakan, diharapkan sekitar 10 – 15 difabel di kantin ini bisa semakin percaya diri dan termotivasi.

Salah satu difabel yang bekerja di Dapur Difabel itu, Nabila Tyasani mengungkapkan, dia sempat tidak percaya diri dalam menghadapi konsumen.

“Sempat deg-degan, ya karena kendala bahasa. Tapi lama-lama jadi terbiasa,” kata Nabila dalam bahasa isyarat yang diterjemahkan Etik.

Berawal dari lontong sayur

General Manager PLN Lampung Pandapotan Manurung mengapresiasi dibukanya Dapur Difabel tersebut, yang bisa membantu warga difabel untuk memaksimalkan potensinya.

Manurung mengatakan, dia mengenal produk dari kaum difabel itu saat membeli lontong sayur yang dipasarkan di media sosial.

“Saya pernah coba lontong sayur mereka, rasanya enak. Lalu saya tanya, di mana tempatnya, ternyata belum ada tempat,” kata Manurung.

Kebetulan, PLN Lampung memiliki bangunan kosong di PLN Unit Tanjung Karang.

“Kenapa tidak dimanfaatkan saja untuk kafe atau kantin. Kebetulan juga ada program CSR PLN Peduli,” kata Manurung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com