Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan karena Mistis, Ini Penyebab Satu Kampung di Ponorogo Ditinggalkan Semua Warganya

Kompas.com - 05/03/2021, 14:56 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

Pernah ada pondok pesantren

Hal tersebut dibenarkan oleh Sumarno. Dia adalah mantan penghuni kampung itu.

Sumarno menyebutkan, penyebab terbanyak pindahnya warga Kampung Sumbulan karena sulitnya akses jalan.

Ia bercerita, di kampung tersebut dulunya pernah berdiri sebuah pondok pensantren.

"Pondok itu didirikan sekitar tahun 1850-an oleh Nyai Murtadho," paparnya.

Nyai Murtadho adalah anak seorang ulama dari Demak.

Pondok pesantren itu dikunjungi oleh banyak warga untuk belajar agama. Tak hanya masyarakat sekitar, warga dari luar daerah pun menuntut ilmu agama di situ.

Akan tetapi, selepas Nyai Murtadho dan keluarganya wafat, pondok pesantren itu kian sepi pengunjung.

Baca juga: Menikah dengan Pria Lombok, Wanita Asal Perancis Ini Diajari Bikin Sambal dan Pakai Sarung

Mushala masih aktif

Inilah musala yang berada di Sumbulan masih digunakan petani untuk salat di, Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten PonorogoKOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI Inilah musala yang berada di Sumbulan masih digunakan petani untuk salat di, Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo

Selain menyisakan beberapa bangunan rumah, kampung mati tersebut juga terdapat mushala.

Berbeda dari rumah-rumah warga, mushala itu masih aktif.

Mushala itu kerap dipakai warga untuk menunaikan salat dzuhur dan ashar.

Warga yang memanfaatkan mushala itu rata-rata adalah para petani yang memiliki sawah di sekitar lingkungan itu.

“Mushala masih sering dipakai untuk beribadah, dan selalu dibersihkan setiap hari,” ujar Ipin.

Baca juga: Presiden Jokowi Naik KRL dari Yogyakarta ke Klaten, Ini Kesannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com