BANDA ACEH, KOMPAS.com – Setelah dua pekan tak bersekolah, keinginan Nur Azilla (11) untuk kembali bertemu teman-temannya di sekolah masih belum bisa terwujud.
Pasalnya ia masih harus menjaga dan merawat ibunya, Elli Gustriani, yang sakit dan kondisinya semakin memburuk.
Elli mengalami stroke dan tak bisa melakukan aktifitas apapun. Sementara suaminya yang merupakan ayah Azilla sudah meninggal beberapa tahun lalu.
Kondisi Azilla diketahui lewat media sosial yang kemudian menimbulkan simpati banyak pihak, mulai dari tetangga hingga jajaran Pemerintah Kota Banda Aceh. Di rumah, Azilla merawat ibunya sendirian.
Baca juga: Rawat Ibu yang Kanker, Jihan: Saya Tunggu Sampai Sembuh, Baru Lanjutkan Sekolah
Keuchik (Kepala Desa) Punge Jurong, tempat mereka berdomisili, menyebutkan Azila bersama ibunya itu sudah tinggal di Punge Jurong sejak 2012 lalu. Mereka tinggal dengan berpindah-pindah dari satu kontrakan ke kontrakan yang lain.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ali Bakhtiar, Keuchik Desa Punge Ujong.
“Kebetulan rumah mereka di perbatasan desa, setengah di Punge Ujong, dan setengah lagi di Punge Jurong. Warga desa keduanya juga sangat peduli kepada keluarga ini dan bersimpati. Bahkan sebelumnya warga juga pernah membantu membawa ke rumah sakit, tapi sepertinya kali ini kondisinya smakin melemah, ujar Ali Bakhtiar, Jumat (5/3/2021).
Rabu (3/3/2021) pagi atas inisiatif dua kepala desa ini, Elli akhirnya dibawa kembali ke rumah sakit untuk dirawat karena kondisinya yang melemah.
“Kami sudah meminta bantuan semua pihak, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial untuk bisa menangani kondisi Bu Elli, dan kini sudah ada di rumah sakit,” ujar Ali Bakhtiar.
Tapi sayang, Azilla tak ingin berpisah dengan ibunya. Ia pun ikut bersama ibunya ke rumah sakit.
“Tapi selama ibunya dirawat di rumah sakit, alhamdulillah Azilah ditangani oleh pihak Dinas Sosial, yang menempatkan Azilla di rumah aman Dinsos, yang berlokasi tepat di depan rumah sakit, sehingga Azilla bisa berkunjung bolak-balik ke rumah sakit melihat ibunya,” ujar Susi Liliana, wali kelas Azilla di SD Negeri 1 Banda Aceh.
Susi menuturkan, selama masih aktif bersekolah, Azilla dikenal sebagai murid yang pendiam serta merupakan siswa yang dengan tingkat prestasi menengah.
“Keseharian Azila dia memang pendiam, tidak mengganggu orang lain, juga siswi yang termasuk prestasinya menengah di kelas 5 di SDN 1 Banda Aceh ini,” sebut Susi.
Nur Azilla terpaksa harus meninggalkan bangku sekolahnya di SDN 1 Banda Aceh sejak dua minggu terakhir, demi merawat ibunya yang sudah terbaring sakit stroke.
Azilla diketahui memiliki seorang kakak. Namun kini sang kakak tidak diketahui keberadaannya sejak sebulan terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.