Kondisi serupa dialami ibunda Azura, Siti Mistohatun (44), janda tiga anak yang bekerja sebagai buruh pencabut benang di industri konveksi rumahan di Dusun Pekiringan, Karangmoncol, Purbalingga.
Baca juga: Pada 2020, Dompet Dhuafa Distribusikan Lebih dari 42.000 Hewan Kurban
Siti mengatakan, satu set ABD harganya setara dengan satu unit motor. Ia sempat tidak percaya bisa mendapatkan bantuan ini.
“Saya tahu informasi ini dari pihak SLB sejak tahun lalu. Alhamdulillah, tahun ini doa saya terkabul. Akhirnya bisa memberikan ABD untuk Azura,” ceritanya.
Sekadar informasi, penyaluran ABD tersebut merupakan salah satu aktivitas program Peduli Tunarungu Indonesia yang digagas LKC Dompet Dhuafa unit Purwokerto sejak 2016.
Baca juga: Ini Upaya Dompet Dhuafa Percepat Solusi Stunting di Indonesia
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Februari 2017, sebanyak lima persen dari populasi dunia atau sekitar 360 juta orang menderita gangguan pendengaran.
Tidak hanya bantuan ABD, program itu turut mengajak komunitas-komunitas lain yang peduli pada isu disabilitas tuli untuk memberi pendampingan.
Di samping itu, ada pula kampanye bahasa isyarat, screening gangguan pendengaran, dan seminar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.