Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Didamaikan, Ganjar Sayangkan Walkot Tegal Belum Cabut Laporan Polisi

Kompas.com - 05/03/2021, 05:23 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Hubungan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dan Wakil Wali Kota Muhamad Jumadi dikabarkan membaik setelah bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Minggu (1/3/2021) di Puri Gedeh Semarang.

Kendati demikian, Dedy Yon enggan mencabut laporannya ke polisi terhadap Jumadi.

Ganjar pun menyayangkan perkara tersebut masih berlanjut ke ranah hukum.

Baca juga: Abaikan Saran Ganjar, Wali Kota Tegal Tetap Tak Mau Cabut Laporan, Polisi Segera Panggil Saksi

Padahal, saat pertemuan di rumah dinasnya, kedua pemimpin itu telah bersepakat untuk menyelesaikan persoalan dengan cara baik-baik.

"Sebenarnya enggak usah gugat-gugatan wong di sini waktu saya ajak bicara dan carilah yang terbaik. Mereka sepakat, silakan rapat gitu. Jadi saya minta mereka gitu. Mereka mantuk-mantuk (mengangguk) semua," jelas Ganjar saat ditemui di rumah dinasnya, Kamis (4/3/2021).

Saat itu, Ganjar juga menyampaikan secara blak-blakan kalau memang keduanya masih ingin bersaing, lebih baik dilakukan saat Pilkada 2024.

"Kalau nanti kontestasinya terkait dengan kursi, tunggu 2024, silakan Anda tarung kalau memang mau cerai. Jadi baik-baik 'kawinnya', baik-baik juga cerainya. Itu sudah blak-blakan dan di sini semua ketawa, siap pak siap pak, gitu," imbuhnya.

Baca juga: Polisi Akan Panggil Saksi Dugaan Rekayasa Kasus Narkoba Wakil Wali Kota Tegal

Ganjar menyadari keputusan terkait dicabut atau tidaknya laporan itu merupakan hak mereka.

Namun, alangkah baiknya agar persoalan di antara keduanya bisa diselesaikan dengan cara yang bijak.

"Kalau di antara wakil dan wali kota bisa clearance, sebenarnya masing-masing di antara mereka bisa bersikap. Opo yo kudu lapor-laporan? Kalau ada yang salah di antara wakil dan wali ya minta maaf, kecuali yang sifatnya prinsip bisa sampaikan ke mereka," ujarnya.

Ganjar heran persoalan apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka hingga harus berujung pengaduan ke kantor polisi.

Sebab, Ganjar melihat keduanya akur seperti tidak ada masalah ketika pertemuan di rumah dinasnya. Bahkan, mereka juga saling bercanda.

"Maka saya seneng betul waktu datang ke kami malam itu. Memang mereka 'iya pak, iya pak' gitu. Dan enggak ada suasana tegang itu enggak ada. Antara wakil dan wali kota itu baik-baik betul. Gojekan (bercandaan) juga di sini (rumah dinas) Jadi kalau saya lihat dari gesture, body language-nya. Sebenarnya iki opo to masalahe?," ucapnya.

Baca juga: Setelah Bertemu Ganjar, Wakil Wali Kota Tegal Kembali Punya Ajudan dan Sopir

Setelah pertemuan itu, Ganjar pun meminta agar keduanya mengadakan rapat bersama untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa hubungan mereka sudah kembali membaik.

Jika memang masih ada masalah, Ganjar mengistilahkan keduanya harus masuk ruang kerja, dikunci, kemudian menyelesaikan masalah dan bersalaman.

"Makanya saya minta segera rapat dengan Forkopimda semuanya tampil bareng-bareng agar masyarakatnya seneng. Maka kalau ada yang tidak puas monggo dirembuk sek. (Dibicarakan dulu). Saya istilahkan Anda berdua masuk kamar kerja dikunci ngobrol di situ padu yo entuk (bertengkar boleh), salaman yo entuk, berpelukan juga boleh yang penting kan sudah divaksin. Jadi artinya diselesaikan di situ," ungkapnya.

Akan tetapi, apabila cara tersebut masih saja tidak berhasil, Ganjar berharap persoalan keduanya diselesaikan dengan cara dewasa agar tidak menimbulkan prasangka dari masyarakat.

"Kalau itu tidak selesai ya mungkin mereka bisa menggunakan hak masing-masing. Maka ayo dewasa, selesaikan. Yang penting jangan sampai ini menjadi image kok orak rukun nganti koyo ngene enek opo? (Kok engga rukun sampai seperti ini ada apa)," katanya.

Baca juga: Hubungan dengan Wakilnya Membaik, Wali Kota Tegal Enggan Cabut Laporan Polisi: Untuk Menguak Fakta

Untuk itu, Ganjar berharap agar permasalahan keduanya segera rampung dan bisa saling mengalah.

"Mudah-mudahan cepat selesai lah, harus ada yang mengalah. Kalau sudah saya kasih gitu ya mudah-mudahan bisa (selesai), saya sih yakin bisa," pungkasnya.

Sebagai informasi, Dedy Yon melaporkan Jumadi ke Polda Jateng, Rabu (24/2/2021) terkait dugaan pencemaran nama baik atas dugaan rekayasa kasus narkoba di Hotel Century Park Jakarta pada 9 Februari.

Saat ini, Polda Jateng masih mendalami aduan perkara tersebut untuk selanjutnya dilakukan pemanggilan dari pihak pengadu serta saksi-saksi untuk memberikan keterangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com