MAKASSAR, KOMPAS.com– Setelah Gubernur Sulawesi Selatan nonaktif Nurdin Abdullah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek infrastruktur, rumah dinasnya di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar tampak dipenuhi karangan bunga.
Sejumlah karangan bunga yang berisi dukungan untuk Nurdin berdatangan mulai Rabu (3/3/2021).
Deretan karangan bunga itu pun menarik perhatian para pengguna jalan yang melintas di depan Rumah Dinas Gubernur Sulawesi Selatan.
Baca juga: Ada Karangan Bunga “Umurnya Tambah Tua, Masalahnya Merajalela” di Hari Jadi Banyumas, Ini Maksudnya
Namun, sejumlah warga heran dengan adanya dukungan untuk Nurdin yang ditangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Beberapa warga juga merasa karangan bunga itu justru bentuk olok-olok untuk Nurdin karena tertulis kalimat yang tidak serius.
Pasalnya, ada tulisan pada karangan bungan yang bertuliskan “Kalau Bapak Tidak Ada, Saya Pindah ke Mars. Kami Yang Patah Hati Karena Ditinggal Saat Sayang2nya”.
“Ada dua kemungkinan orang yang mengirim karangan bunga ini ke rujab Gubernur Sulsel. Kalau bukan dari orang-orang pendukungnya yang memberikan dukungan semangat, ya bisa jadi juga dari orang-orang yang mengolok-ngolok Gubernur Sulsel yang ditangkap KPK,” tutur M Adup Awal saat melintas di depan Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan.
Baca juga: Karangan Bunga Berisi Kritik dari Mahasiswa Ditaruh di Depan Kamar Bupati Banyumas
Hingga kini, belum ada pejabat di lingkup Pemerintah Provinsi Sulsel mau berkomentar terkait karangan bunga yang terpasang di depan rumah dinas itu.