Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polsek Pekalongan Selatan, Sering Dikira Kafe karena Ada Minibar dan Penuh Lampu Hias

Kompas.com - 04/03/2021, 18:58 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video berdurasi 30 detik merekam dua perempuan yang datang ke Polsek Pekalongan Selatan karena mengira kantor polisi itu adalah kafe.

Video tersebut direkam oleh Bripka Lutfi Andi Jatmiko anggota Polsek Pekalongan Selatan yang saat itu sedang bertugas.

Video tersebut kemudian viral di media sosial.

Sementara itu Kapolsek Pekalongan Selatan, Kompol Basuki Budi Santoso mengatakan, awalnya lokasi sebelah utara kantornya itu merupakan area yang hanya ditumbuhi rumput dan kurang terawat.

Baca juga: Penuh Lampu Hias, Kantor Polisi Ini Sering Dikira Kafe

Ia lalu berinisiatif membuat kafe untuk nongkrong agar anggotanya betah di kantor.

“Kita buat semenarik mungkin agar anggota betah di kantor. Sekarang banyak warga yang ke sini ngopi gratis. Saya kira kita berhasil tidak membuat kantor polisi terlihat seram di mata masyarakat," kata Kapolsek.

Basuki menjelaskan sejak ada kafe tersebut banyak warga datang untuk sekadar nongkrong atau juga laporan tentang kejadian.

Ia mengatakan warga yang biasanya takut ke kantor polisi, kini lebih nyaman.

“Tambahan pelayanan ala cafeshop ini justru untuk memberi edukasi ke masyarakat mengenai bahaya Covid-19 dan agar tetap patuh 3 M,” jelas Basuki.

Baca juga: Sempat Dievakuasi karena Terendam Banjir, 50 Narapidana Dikembalikan ke Lapas Pekalongan

Ada lampu hias hingga minibar dengan roaster kopi

Suasana kafe kopi di Polsek Pekalongan Selatan Kota Pekalongan Jawa Tengah.Kompas.com/Ari Himawan Suasana kafe kopi di Polsek Pekalongan Selatan Kota Pekalongan Jawa Tengah.
Polsek Pekalongan Selatan berbeda dengan kantor polisi pada umumnya. Bangunan yang berada di Jalan Kuripan Kidul, Pekalongan tersebut terlihat kekinian.

Ada gemerlap lampu serupa kafe. Bahkan ada sebuah minibar dengan alat roaster kopi berdiri di atas meja.

Saat Kompas.com datang ke polsek tersebut, ada dua anggota polisi yang sedang membuat racikan kopi.

Mereka adalah Bripka Luthfi dan Briptu Windu yang berdandan layaknya barista profesional.

Selepas piket, Luthfi dan Windu balik ke meja kafe untuk membuat kopi untuk mereka yang datang ke kantor polsek.

Baca juga: Wali Kota Pekalongan Ziarah ke Makam Ayah dan Kakaknya Usai Dilantik

"Ini kami buat V-60 untuk Kapolsek, teman saya juga buat kopi tubruk," kata Windo, Rabu (3/3/2021) malam.

Tak hanya membuatkan anggota kepolisian, mereka tak jarang juga membuatkan kopi untuk warga yang datang membuat laporan atau pengaduan.

Kopi yang disajikan gratis dan warga tak perlu membayar. Kopi tersebut dibuat untuk mendekatkan anggota dengan warga.

"Gratis, alias tidak bayar. Agar mendekatkan Polri dan warga. Agar kantor polisi nyaman tidak terkesan menyeramkan," tambah dia.

Baca juga: Pemkab Pekalongan Kerahkan 11 Pompa Sedot Banjir di Empat Kecamatan

Agar lebih nyaman, ada sebuah televisi serta meja dan kursi yang bisa digunakan para pengunjung menikmati kopi buatan polisi.

Ada empat meja dan delapan kursi yang disediakan. Untuk yang datang, mereka menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Tenang kami terapkan protokol kesehatan ketat, tempat duduk diatur dan berjaga jarak untuk warga," jelas Windo.

Baca juga: Pemakaman Jenazah Covid-19 di Tengah Banjir di Pekalongan Viral di Medsos

Menyediakan beberapa jenis kopi

Tamu Polsek Pekalongan Selatan tengah menikmati kopi.Kompas.com/Ari Himawan Tamu Polsek Pekalongan Selatan tengah menikmati kopi.
Windo mengatakan saat mengetahui ada fasilitas ngopi di Polsek, banyak warga yang menyumbang berbagai jenis kopi baik robusta ataupun arabika.

Ada kopi jenis Temanggung, Aceh hingga berbagai wilayah lain di Indonesia.

"Kapolsek juga nyumbang kopi, terus kenalan saya dari berbagai wilayah juga kirim kopi, alasannya biar polisi dekat dengan masyarakat bisa ngopi bareng," ungkapnya.

Sementara itu Nesya (23) warga Kota Pekalongan yang saat itu sedang menikmati kopi ala barista polisi mengungkapkan baru dua kali nongkrong di kantor polisi.

Biasanya sepulang bekerja bersama teman-temannya ia menyempatkan diri mampir.

"Selain karena dekat rumah juga gratis, kadang juga saya bawa makanan buat anggota polisi biar enggak dikira gratisan terus," jelas Nesya sambil terkekeh.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ari Himawan Sarono | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com