SEMARANG, KOMPAS.com - Meliana Widjaja (64), seorang ibu di Kota Semarang, Jawa Tengah, tak menyangka bahwa J, anak laki-lakinya, tega melaporkannya ke polisi karena persoalan warisan.
Meski berusaha tegar, Meliana merasa teriris hatinya lantaran harus menanggung derita batin.
Kasih seorang ibu itu pun layaknya air susu dibalas dengan air tuba.
Sejak suami Meliana meninggal dunia pada tahun 2008, perlakuan J (39), anak ketiganya itu, berubah kasar.
Baca juga: Kasus Anak Laporkan Ibu di Demak Berakhir Damai, Laporan Dicabut
Keretakan hubungan antara ibu dan anak itu pun dipicu sejak J mengenal wanita yang sekarang menjadi istrinya.
J tega memutus hubungan dengan sang ibu hanya karena persoalan harta warisan berupa sebidang tanah atas nama almarhum ayahnya.
"Dia (J) memaksa minta warisan kepada saya, padahal saya masih hidup kok. Itu anak durhaka," ungkap Meliana kepada wartawan, Rabu (3/3/2021).
Masih lekat dalam ingatan Meliana segala perbuatan darah dagingnya itu yang membuat dirinya ketakutan.
"Anak ini sering meneror saya bertahun-tahun. Sejak papanya enggak ada suka bentak-bentak. Pakaian dilempar ke lantai. Bahkan menyebar beling di kamar saya. Saya ketakutan. Saya mengandung dia selama sembilan bulan tidak pernah minta balasan," lirihnya.
Baca juga: Duduk Perkara Anak Laporkan Ibu Kandung ke Polisi, Berawal dari Kepemilikan Motor
Meliana mengungkapkan rasa kecewa yang mendalam atas perbuatan anaknya yang tak pernah balas budi kepada ibu kandungnya sendiri.
Padahal, Meliana selalu melindungi J ketika sang ayah berusaha mengusir J karena sikapnya yang kasar.
Bahkan, ia merasa sikap J berubah menjadi anak yang suka berbohong dan memfitnah.
"Saya dulu itu paling sayang sekali dengan dia. Sekolah ke luar negeri saya yang kirimi uang, saya belikan mobil. Dia ternyata tidak sekolah, dia berbohong. Tapi sekarang balasannya seperti itu," ucapnya.
Sementara itu, kuasa hukum Meliana, Deddy Gunawan, mengatakan, perkara itu berawal dari dua bidang tanah di kawasan Gajahmungkur Semarang yang akan diberikan kepada anak pertamanya.
Kemudian, Meliana berkonsultasi dengan wanita berinisial R yang merupakan teman almarhum suaminya yang menawarkan bantuan.