BLITAR, KOMPAS.com - Pengembangan destinasi wisata Kompleks Makam Bung Karno, yang masuk proyek strategis nasional, bukan hanya bertujuan mendapatkan manfaat ekonomis tapi juga untuk penguatan wawasan kebangsaan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pengembangan Kompleks Makam Bung Karno merupakan salah satu dari 44 proyek yang ditetapkan dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Jawa Timur.
Namun, lanjut Khofifah, Kompleks Makam Bung Karno merupakan destinasi wisata khusus yang diharapkan dapat menyebarkan nilai-nilai wawasan kebangsaan khususnya bagi para pemimpin di Indonesia.
"Jadi, hadirnya makam proklamator Bung Karno di sini, saya berharap akan bisa menyiapkan kawah candradimuka bagi pemimpin-pemimpin di negeri ini," tutur Khofifah, usai mengikuti sertijab Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar, Rabu (3/3/2021) sore.
Baca juga: Khofifah: Vaksinasi Jawa Timur Tertinggi di Indonesia
Khofifah mengatakan, keberadaan Makam Bung Karno menjadikan Kota Blitar sebagai pusat referensi dari pembangunan persatuan, nasionalisme dan proses membangun NKRI.
"Kalau bisa disiapkan di Kota Blitar ini, maka gravitasinya akan lebih kuat lagi, terlebih program ini ada di Perpres 80 untuk penguatan Makam Bung Karno," ujarnya.
Kompleks Makam Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, berkembang menjadi destinasi utama wisata sejarah di Kota Blitar sejak lengsernya Soeharto dari kursi presiden menyusul gerakan reformasi 1998.
Dalam situasi normal sebelum pandemi Covid-19, ribuan orang dari berbagai daerah tercatat mengunjungi Makam Bung Karno tiap bulannya.
Pada masa kepemimpinan Djarot Saiful Hidayat sebagai Wali Kota Blitar, dibangun Perpustakaan Nasional Proklamator Bung Karno di satu kawasan dengan Kompleks Makam Bung Karno.