Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Hamil Tua, TL Bekerja Sebagai PSK| Kisah Cinta Gadis Perancis dan Pria Lombok

Kompas.com - 04/03/2021, 06:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - TL (21) seorang ibu rumah tangga di Tasikmalaya tetap melakoni profesinya sebagai PSK walaupun dalam kondisi hamil tua.

Ia tetap bekerja karena harus menafkahi dua anaknya yang masih balita. TL adalah ibu tunggal bagi anak-anaknya setelah suaminya pergi entah kemana.

Perempuan 21 tahun tersebut terkena razia saat mangkal di tepi jalan di sebuah hotel di Tasikmalaya.

Sementara itu di Lombok, seorang pria asal Dusun Tajuk, Desa Rembitan, Lombok Tengah menikahi Melissa (27) perempuan warga negara Perancis.

Mereka berkenalan beberapa waktu lalu, saat Melissa berlibur di Pantai Kuta Mandalika dan bertemu Indra yang bekerja sebagai manajer restoran.

Hubungan mereka terus berlanjur walaupun Melissa kembali ke negaranya. Hingga akhirnya Melissa kembali Indonesia dan menikah dengan Indra pada April 2019.

Dua berita tersebut menjadi perhatian publik dan berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:

1. TL tetap bekerja sebagai PSK saat hamil tua

Ilustrasi hamilSHUTTERSTOCK Ilustrasi hamil
TL ibu muda berusia 21 tahun tetapo bekerja sebagai PSK walaupun sedang hamil tua. Ia ditangkap di depan salah satu hotel saat razia.

Ibu dua anak tersebut mengaku terpaksa menjadi PSK untuk menghidupi dua anaknya yang masih balita. Anak pertama berusia 4 tahun dan anak keduanya masih berusia 2 tahun.

Ia pun saat ini sedang hamil 7 bulan.

TL bercerita ia baru saja 2 minggu bercerai dengan suaminya. Sang suami kabur meninggalkan TL yang hamil dan dua anak balitanya.

Setiap malam, ia biasanya berdiri di trotoar sekitar Jalan Mayor Utarya, depan PLN Kota Tasikmalaya, untuk menggaet pelanggan.

Ia mengaku akan segera pulang setelah mendapatkan uang setelah melayani satu atau dua pelanggan.

"Saya enggak berpikir besar atau kecilnya dapat uang. Setelah saya dapat uang untuk bekal anak-anak meski satu kali melayani, saya langsung pulang. Yang penting saya ada buat jajan dan makan anak-anak," ujar dia sambil menutupi wajahnya.

Baca juga: Hamil Tua, TL Tetap Mangkal Jadi PSK, Miliki 2 Anak Balita, Suami Kabur Entah ke Mana

2. Kisah cinta pria Lombok dan Gadis Perancis

Melissa dan suaminya, saat mengunjungi rumah mertuanyaKOMPAS.COM/IDHAM KHALID Melissa dan suaminya, saat mengunjungi rumah mertuanya
Indra Budiman (26), warga Dusun Tajuk, Desa Rembitan, Lombok Tengah, menikahi Melissa (27), seorang perempuan warga Perancis pada April 2019.

Mereka berdua berkenalan saat Melissa yang saat itu kuliah di Australia berkuunjung ke Pantai Kuta Mandalika.

Ia lalu bertemu dengan Indra di sebuah restoran tempat Indra bekerja sebagai manajer. Walaupun Melissa kembali ke negaranya, komunikasi mereka terus berlanjut.

Melissa yang luluh pun kembali ke Lombok dan menikah dengan Indra.

Mereka menikah dengan upacara adat suku Sasak dengan maskawin cobek bati, sabuk sasak, ceret, dan seperangkat alat shalat.

Baca juga: Cerita Indra Luluhkan Hati Melissa Wanita Asal Perancis, Awalnya Diabaikan, Tetap Chat via Facebook sampai Baper

3. Dana bantuan Covid-19 digunakan untuk judi

Ilustrasi korupsiSHUTTERSTOCK/ATSTOCK PRODUCTIONS Ilustrasi korupsi
Askari (43) Kepala Desa Sukowarna, Kecamatan Sukakarya, Musirawas, Sumatera Selatan ditangkap polisi karena diduga terlibat kasus korupsi dana bantuan Covid-19.

Total dana bantuan yang dikorupsi oleh Askari sebanyak 187,2 juta. Ironisnya, alokasi dana bantuan untuk bulan kedua dan bukan ketiga digunakan untuk foya-foya dan judi.

"Uang itu hanya dibagikan satu kali oleh terdakwa. Satu orang sebesar Rp 600.000. Sisanya digunakan terdakwa untuk kepentingan pribadi, seperti membayar utang dan bermain judi," jelas JPU Kejaksaan Negeri Lubuk Linggau, Sumar Heti.

Modus yang dilakukan terdakwa yaitu dengan mengambil seluruh dana bantuan untuk 156 warganya yang terdampak itu selama tiga bulan.

Dana bantuan dari pemerintah tersebut diambil Askari melalui rekening Bank Sumsel Babel.

Namun, dana tersebut ternyata oleh terdakwa hanya diberikan kepada warganya untuk alokasi satu bulan.

Baca juga: Ironis, Dana Bantuan Covid-19 Dikorupsi Kades untuk Judi dan Foya-foya, Pelaku Terancam Hukuman Mati

4. Virus corona baru terdeteksi di Karawang

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memimpin Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (22/2/2021).Humas Pemprov Jabar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memimpin Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (22/2/2021).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Pemerintah Kabupaten Karawang untuk segera mengantisipasi penyebaran mutasi virus corona dari Inggris atau B.1.1.7 yang sudah ditemukan di Kabupaten Karawang.

"Jangan sampai kecolongan. Kita tidak bisa mengendalikan, mumpung masih kecil, harus segara dideteksi. Kalau telat, harga treatment-nya sangat mahal sekali," kata Emil, sapaan akrabnya, usai rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (3/3/2021)

Ia menjelaskan, virus corona varian baru ini menjangkiti dua orang warga Karawang usai bepergian dari luar negeri dengan pesawat Qatar Airways.

"Kita sedang tracing. Kami akan tes berkali-kali memastikan tidak ada hal yang merugikan. Sudah dinyatakan negatif dari virus varian baru, tapi masih isolasi. Kita belum yakin. Masih (isolasi) di rumah masing-masing," tambahnya.

Baca juga: Virus Corona Baru B.1.1.7 Terdeteksi di Karawang, Ridwan Kamil: Kami Tes Berkali-kali, Jangan Sampai Kecolongan

5. Wali Kota Tegal Tak mau cabut laporan di polisi

Wali Kota Tegal Dedy Yon dan wakilnya Muhamad Jumadi duduk bersebelahan saat menghadiri sebuah acara di Balai Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (2/3/2021)KOMPAS.com/Tresno Setiadi Wali Kota Tegal Dedy Yon dan wakilnya Muhamad Jumadi duduk bersebelahan saat menghadiri sebuah acara di Balai Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (2/3/2021)
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono tetap kukuh melanjutkan proses hukum setelah melaporkan wakilnya Muhamad Jumadi ke polisi.

Padahal sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan saran ketika konflik dua pemimpin di Kota Tegal itu mencuat ke hadapan publik.

Ganjar ketika itu meminta, persoalan tersebut tidak perlu dibawa ke ranah hukum dan cukup diselesaikan dengan duduk bersama.

"Saya minta hentikan. Jangan lapor-lapor lah, menurut saya wong itu Wali Kota dan Wakil ya. Enggak tahu yang benar yang mana, tapi mereka dulu majunya bareng-bareng dan sudah terpilih, akan lebih baik kalau keduanya duduk. Duduk, rembukan, bicara apa yang sebenarnya terjadi," kata Ganjar di kantornya beberapa waktu lalu.

Baca juga: Dedy Yon Tak Hadir, DPRD Kota Tegal Batal Klarifikasi Kisruh Walkot dan Wakilnya

Sementara itu Dedy menegaskan dirinya masih enggan mencabut laporannya ke polisi.

"Tidak ada yang perlu dimaafkan, kan tidak mengaku dan tidak bisa membuktikan. Misal 'pak saya salah pak, buktinya saya ngaku', kan beda lagi. Masalah saya memaafkan atau tidak kan setelah itu," kata Dedy, Selasa (2/3/2021).

Dia mengaku ingin menguak fakta terkait dugaan pencemaran nama baiknya.

"Iya (proses hukum tetap berjalan). Untuk menguak fakta," kata Dedy Yon

Baca juga: Abaikan Saran Ganjar, Wali Kota Tegal Tetap Tak Mau Cabut Laporan, Polisi Segera Panggil Saksi

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dendi Ramdhani | Editor : Rachmawati, Robertus Belarminus, Setyo Puji, Aprillia Ika, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com