Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pandemi Covid-19 di NTB, Kisah Pilu Saat Pemakaman, dan Upaya Mencari Jalan Tengah...

Kompas.com - 04/03/2021, 05:30 WIB
Fitri Rachmawati,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Khawatir dengan status zona

Persentase kematian kasus Covid-19 di NTB melonjak karena minimnya tracing yang dilakukan pemerintah kabupaten dan kota. Ada anggapan, jika tracing dilakukan maka angka Covid-19 di daerah tersebut meningkat.

Hal ini mempengaruhi status zona wilayah tersebut. Mereka tak bisa masuk dalam zona hijau atau tidak ada kasus baru.

Ahli epidemiologi Dinas Kesehatan NTB Lalu Mahdan mengatakan, hampir semua kabupaten dan kota di NTB kahawatir dengan penentuan zona. Mereka khawatir masuk dalam zona merah Covid-19.

Padahal, indikator yang digunakan petugas untuk menentukan zona tersebut adalah kewaspadaan dini bukan kinerja.

Ada 14 indikator, di antaranya penurunan kasus positif, kematian, kesembuhan, kasus yang dirawat di rumah sakit, pemeriksaan sampel (cakupan pemeriksaan sampel dan positif rate), serta kapasitas layanan rumah sakit.

"Indikator ini roda penggeraknya adalah dari penambahan kasus positif Covid-19, ini yang sering menjadi momok bagi sejumlah wilayah, sehingga ragu melakukan tracing," kata Mahdan.

Padahal, tracing dilakukan untuk menemukan kasus sedini mungkin. Sehingga bisa mengikuti pergerakan virus dan meminimalkan penularan.

Seharusnya, kata dia, tracing, testing, treatment (3T) dilakukan daerah untuk menekan penyebaran kasus Covid-19.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar dan Kalsel 1 Desember 2020

"Padahal jika banyak kasus ditemukan maka akan banyak calon yang akan sembuh, karena angka kesembuhan tinggi akan merubah zona, dari zona merah bisa menjadi zona kuning atau hijau," katanya.

Tracing yang disyaratkan adalah 1 berbanding 1.000 penduduk per pekan. Sementara, tracing di NTB masih 40 persen dari target yang ditetapkan.

Mahdan juga menyoroti banyaknya kabupaten kota yang khawatir angka kematian tinggi.

Padahal, kata Mahdan, jika penemuan kasus Covid-19 rendah, otomatis angka kematian tinggi karena pembaginya kecil. Jika tracing tak dilakkan, indikator kematian daerah itu akan tinggi.

"Karena itu mengapa saya selalu katakan bahwa 3 T itu sangat penting, jangan khawatir jika berada di zona merah. yang justru kita khawatirkan daerah di zona kuning, tak ada pergerakan tetapi pergerakan virusnya justru aktif,  seolah baik baik saja, tetapi di wilayah itu abai tidak waspada," katanya.

Hal baik yang dilakukan

Terkait kasus kematian dan perlakuan terhadap jenazah pasien Covid-19, peneliti Lapor Covid, Lenny Ekawati mengatakan, pandemi masih terasa sulit bagi semua pihak, terutama keluarga korban.

Keluarga tak bisa menunggu pasien setelah masuk ke ruang isolasi. Mereka tak bisa bertemu langsung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Regional
Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Regional
Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Regional
Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Regional
Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Regional
Duel dengan Korban Saat Tepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Duel dengan Korban Saat Tepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila lalu Dapat Sepeda dari Jokowi...

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila lalu Dapat Sepeda dari Jokowi...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com