Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bayi Kembar Siam Adam dan Aris, Setahun Dirawat di RS, Sempat Jalani 10 Jam Operasi Pemisahan

Kompas.com - 03/03/2021, 18:08 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kembar siam, Adam dan Aris akhirnya pulang ke kampung halamannya setelah satu tahun tinggal di RSUP Adam Malik, Medan pada Rabu (3/3/2021).

Adam dan Aris adalah anak pasangan suami istri, Supono (32) dan Nur Rahmawati (26) warga Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhanbatu.

Sang ibu mengetahui jika anaknya kembar siam saat kandungannya berusia 5 bulan. Ia pun dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik, Medan.

Adam dan Aris pun lahir pada 9 Desember 2019 dengan kondisi sehat dan berat total 16 kilogram.

Baca juga: Setahun Dirawat di RSUP Medan, Bayi Kembar Siam Adam dan Aris Akhirnya Pulang ke Labuhanbatu

Sejak lahir, mereka berdua dirawat di RSUP H Adam Malik

Setelah berusia satu tahun, mereka berdua telah menjalani operasi pemisahan pada Rabu (20/1/201). Mereka dipisahkan sekitar pukul 17.40 WIB.

Seperti pada operasi bayi kembar siam sebelumnya, biaya ditanggung oleh pemerintah melalui RSUP Haji Adam Malik.

"Memang kita rawat cukup lama, 12 bulan. Seperti yang dulu-dulu juga, memang ini kita tanggung biayanya, pemerintah lewat (RSUP) Adam Malik menanggung," kata Direktur Utama RSUP H Adam Malik Zainal Safri.

Baca juga: Bayi Kembar Siam Adam dan Aris Boleh Pulang, Gubernur Sumut Puji Tim Dokter

Jalani operasi selama 10 jam

Bayi kembar siam yang berhasil dipisahkan, Adam dan Aris berfoto bersama sebelum diserahkan oleh RSUP Haji Adam Malik kepada Pemkab Labuhanbatu sebelum pulang ke kampung halamannya di Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhanbatu. Kondisi kedua bayi cukup sehat.KOMPAS.COM/DEWANTORO Bayi kembar siam yang berhasil dipisahkan, Adam dan Aris berfoto bersama sebelum diserahkan oleh RSUP Haji Adam Malik kepada Pemkab Labuhanbatu sebelum pulang ke kampung halamannya di Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhanbatu. Kondisi kedua bayi cukup sehat.
Sekretaris tim penanganan bayi kembar siam Rizky Adriansyah menjelaskan, operasi pemisahan Adam dan Aris dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 18.00 WIB.

Sebanyak 16 kantong darah golongan AB yang disiapkan. Darah tersebut disumbangkan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan di RSUP H Adam Malik.

Saat operasi, ada 50 tenaga medis dilibatkan. Mereka adalah dokter subspesialis, terutama dokter spesialis bedah anak, dokter bedah jantung dan dokter spesialis anestesi pediatrik serta melibatkan dokter anak.

Baca juga: Bayi Kembar Siam Adam dan Aris Jalani Operasi Ketiga, untuk Perawatan Luka

Seluruh anggota tim merupakan tenaga medis yang bekerja di RSUP H Adam Malik.

"Kedua bayi dempet pada bagian perut dan dada. Organ yang menempel, hati dan dinding jantung, karena itu banyak dokter spesialis yang dilibatkan," kata Rizky.

Sementara itu Erjan F yang merupakan salah satu dokter Adam dan Aris mengatakan kondisi lever Adam dan Aris yang lebih tebal, sehingga lebih lama waktu memisahnya.

"Dan yang sulit lever ini seperti gabus, tidak mudah dihentikan pendarahannya. Segala macam disiapkan, sehingga walaupun begitu lebar yang harus kami belah, ada sekitar 6x8 sentimeter atau 9 sentimeter, itu semua pendarahannya hebat. Tapi didukung alat, alhamdulillah pelan-pelan dapat diselesaikan " kata Erjan, Rabu (20/1/2021)

Baca juga: Sukacita Orangtua Bayi Kembar Siam Setelah Setahun dan 10 Jam yang Berat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com