Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Melissa, WN Perancis yang Menikah dengan Pria Asal Lombok, Mengaku Suka Tempe Goreng

Kompas.com - 03/03/2021, 17:41 WIB
Idham Khalid,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Siang itu, Melissa (27), warga negara Perancis yang menikah dengan pria asal Lombok, Indra Budiman, terlihat sibuk di dapur.

Melissa dan suaminya tinggal di rumah sederhana milik mertuanya di Dusun Tajuk, Desa Rembitan, Lombok Tengah.

Dapur berukuran sekitar 2x3 meter itu memiliki dinding bedek dan beratapkan asbes yang hampir lapuk. Dapur itu dibangun terpisah dari bangunan rumah.

Sebuah tungku api terlihat di dapur itu bersama perabotan tradisional lain seperti cobek batu, kendi, lesung, dan lainnya.

Di dapur itu, Melissa mengambil cobek dan sejumlah bahan seperti cabe, tomat, terasi, bawang merah, dan bawang putih.

Baca juga: 170 Penghuni Panti Asuhan Reaktif Rapid Test Antigen, Walkot Malang: 8 Orang Terkonfirmasi Positif


Wanita asal Perancis itu hendak membuat sambal tempe.

"Saya suka masak tempe, i like tempe goreng, di sini makannya pedas-pedas," kata Melissa ditemui di rumah mertuanya, Rabu (3/3/2021).

Melissa menyebutkan, peralatan dapur di rumah mertuanya jauh berbeda dengan negara asalnya di Perancis.

Di kampung halamannya, tersedia meja untuk menyiapkan bahan masakan. Di rumah mertuanya, Melissa mengulek sambal di lantai.

"Sangat berbeda suasana dapur, kalau di rumah (Perancis) ada meja, kalau di sini kita duduk buat makanan," kata Melissa.

Pertama kali masuk ke dapur itu, Melissa melihat banyak laba-laba di dinding bangunan.

"Kesan pertama masuk dapur itu, ada banyak spider," kata Melissa sambil tertawa.

 

Meski begitu, Melissa tetap senang hidup di Lombok. Ia dan suaminya sangat menyukai momen saat makan bersama di dapur.

Melissa (baju biru) dan suaminya Indra (baju putih) di rumah mertuaKOMPAS.COM/IDHAM KHALID Melissa (baju biru) dan suaminya Indra (baju putih) di rumah mertua

Terpesona lihat Indra memanjat kelapa

Kisah cinta Melissa dan Indra terbilang unik, mereka terkendala bahasa dan budaya yang jauh berbeda.

Cerita cinta mereka bermula ketika saat Melissa berlibur ke Pantai Kuta Mandalika saat liburan semester. Saat itu, Melissa berkuliah di Australia.

Melissa bertemu Indra di sebuah restoran, tempat lelaki itu bekerja sebagai manajer.

Saat itu, Melissa sempat melihat Indra memanjat pohon kelapa.

Baca juga: Seorang Pria Tewas Dibacok di Halaman Rumahnya, Polisi: Dugaan Sementara Motifnya Asmara

"Saya suka melihat dia pas dia panjat pohon kelapa muda, itu sangat unik," kata Melisa sambil tertawa.

Melissa tak bisa berkata banyak saat diminta mengungkapkan perasaannya kepada Indra. Ia mengaku senang melihat sikap Indra yang sederhana dan murah senyum.

"I love him, dia ramah, and big smile, dan kekeluargaan," kata Melisa dengan setengah bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

Sementara itu, Indra mengaku cukup sulit meluluhkan hati Melissa. Awalnya, Melissa tak meliriknya.

 

Namun, Indra berusaha menghubungi Melissa lewat Facebook. Meski, saat itu Melissa telah kembali ke negara asalnya.

"Awalnya dia tidak respect sama saya, dia cuek, tapi saya terus chat lewat inbox Facebook" kata Indra.

Hingga akhirnya, hati Melisa luluh dan ingin kembali ke Lombok menikah bersamanya.

Baca juga: Cerita Indra Luluhkan Hati Melissa Wanita Asal Perancis, Awalnya Diabaikan, Tetap Chat via Facebook sampai Baper

"Saya terus inbox pendekatan, sampai mungkin dia baper, dan akhirnya memilih balik ke Lombok menikah dengan saya," kata Indra.

Pasangan itu menikah di Lombok dengan adat suku sasak pada April 2019. 

Setelah beberapa bulan menikah, Indra dan Melissa memilih menyewa kontrakan di Kuta Mandalika, dengan pertimbangan akses tempat kerja, dan mengingat kebutuhan bayinya  segera cepat terpenuhi.

Kendati demikian, Indra dan Melissa tetap pulang dua kali dalam seminggu melihat ibunya di Kampung Tajuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Regional
Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Regional
Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Regional
Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Regional
Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Regional
Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Regional
Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Regional
Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Regional
Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Regional
Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Regional
Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com