Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik, Zainal Safri mengatakan, kondisi kedua bayi cukup sehat. Bahkan vaksinnya juga sudah diberikan.
"Tinggal kita sudah arahkan, tanggal ulangan booster vaccine, seperti hepatitis pun sudah ditentukan kapan. Rasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tinggal follow up saja. Bayinya cukup sehat," katanya.
Dia menambahkan, keberhasilan operasi pemisahan bayi kembar siam Adam dan Aris di RSUP Haji Adam Malik adalah yang keempat dengan tim dokter yang sama dan mandiri.
"Alhamdulillah, ini yang keempat dengan tim yang sama, cukup mandiri tim ini. Tim ini di bawah Prof Yuslihan dari awal sampai sekarang cukup solid dan insyaallah selalu lebih baik hasilnya," ujarnya.
Plt. Bupati Labuhanbatu, Yusuf Siagian menyebut setelah Adam dan Aris diserahkan, maka kesehatannya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu.
Pihaknya sudah menyiapkan tim penanganan Adam dan Aris. Tim tersebut akan datang mengecek kesehatan Adam dan Aris secara berkala yakni per 3 hari.
"Tetap kita lakukan berkala, itu nantinya khusus untuk spesialis anak ini akamn kita lakukan per 3 hari. Kemudian ditangani langsung, kalau ada sesuatu mudah-mudahan ini tetap berjalan aman. Dari puskesmas juga. Karena beliau ini cukup jauh dari ibukota kabupaten," katanya.
Untuk diketahui, rumah Adam dan Aris berada di Kabupaten Labuhanbatu, tepatnya di Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir.
Jaraknya dari Medan sejauh 355 km dan bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat atau kereta api selama 6 - 8 jam.
Menurut Supono, dari rumahnya menuju puskesmas terdekat sejauh 10 km, namun lantaran kondisi jalan tanah, bisa dijangkau dalam waktu 1 jam.