Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Mantan Bupati Jember Faida Diperiksa Kejari | Warga Suriname Cari Keluarganya di Sleman

Kompas.com - 03/03/2021, 06:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Mantan Bupati Jember Faida diperiksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember, Senin (1/3/2021).

Ia diperiksa terkait kasus dugaan penyalahgunaan dana APBD untuk RS Bina Sehat miliknya. Faida diperiksa sejak Senin pagi hingga sore.

Sementara itu di Yogyakarta, pria warga Suriname mencari keluarganya yang tinggal di Sleman.

Ia adalah Ponidjo Kromotaroeno seorang pensiunan polisi di Suriname. Ia mencari keluarga orangtuanya yang ada di Sleman. Ponidjo mengatakan, kedua orangtuanya meninggalkan Tanah Air ke Suriname pada tahun 1931.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:

1. Mantan Bupati Jember Faida diperiksa Kejari

Mantan Bupati Jember Faida diperiksa Kejari sejak Senin (1/3/2021) hingga sore hari.

Diduga Faida diperiksa terkait dugaan penyalahgunaan dana APBD yang terkait Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) miliknya.

Kepala Kejari Jember Prima Idwan Mariza membenarkan pemeriksaan mantan bupati Jember tersebut.

Namun, dia tidak menjelaskan secara detail terkait pemeriksaan tersebut.

“Memang ada, nanti ke kasi Pidsus,” kata dia, di kantor kejaksaan.

Prima juga membenarkan pemeriksaan tersebut terkait dana bantuan bagi Rumah Sakit Bina Sehat.

Baca juga: Mantan Bupati Jember Faida Diperiksa Kejari soal Laporan Penyalahgunaan APBD

2. Ibu dan bayi tetep dipenjara karena UU ITE

ilustrasi penjaraPEXELS.com/RODNAE Productions ilustrasi penjara
Isma (33) dan bayinya yang berusia 6 bulan ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Lhoksukon, Aceh Utara, atas vonis melanggar UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) yang dilakukan sang ibu.

Ia sudah menjalani hukuman tahanan rumah dan tujuh hari di rutan. Praktis sisa masa hukumannya hanya lebih dari dua bulan.

Namun meski dijamin oleh 3 politisi, Isma tetap harus menjalani hukuman di penjara bersama anaknya.

Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Aceh Heni Yuwono.

Ia mneyebutkan jika semua warga binaan harus ditahan di rutan atau lapas di bawah Kemenkum dan HAM.

“Posisinya kan soal kemanusiaan. Saya paham. Namun, jika telah vonis dan sudah jadi warga binaan ya tetap ditahan di Rutan, bukan di rumah pribadi. Kami siapkan ruangan yang nyaman buat ibu dan bayi itu,” kata Heni saat dihubungi per telepon, Senin (1/3/2021).

Baca juga: Meski Dijamin 3 Anggota Dewan, Ibu dan Bayi Tetap Harus Dipenjara karena UU ITE

3. Warga Suriname cari keluarga di Sleman

Foto postingan akun Facebook Toying Harwulan yang mengunggah informasi seorang warga Suriname Ponidjo Kromotaroeno yang sedang mencari keluarganya di Kabupaten Sleman.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Foto postingan akun Facebook Toying Harwulan yang mengunggah informasi seorang warga Suriname Ponidjo Kromotaroeno yang sedang mencari keluarganya di Kabupaten Sleman.
Ponidjo Kromotaroeno, seorang pensiunan polisi asal Suriname, mencari keluarganya yang berasal dari Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Untuk mencari keluarganya, Ponidjo mengirimkan pesan kepada Toying Harwulan melalui Facebook pribadinya. Saat itu Toying sedang live streaming lagu jawa campursari di Facebook.

Ponidjo adalah pensiunan kepala kepolisian di Distrik Sramacca, Suriname

Orangtuanya berasal dari Sleman yang meninggalkan Indonesia dari Semarang ke Suriname menggunakan Kapal Soemalur pada 27 Juni 1931.

Baca juga: Cerita Ponidjo, Warga Suriname yang Mencari Keluarganya di Sleman, Bapak Ibu Tinggalkan Tanah Air Tahun 1931

4. Kontak tembak di Poso

Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengangkat kayu yang akan digunakan untuk membangun kembali rumah yang bakar oleh terduga teroris kelompok Mujadin Indonesia Timur (MIT) Poso, dalam kejadian kekerasan di Kabupaten Sigi, Jumat (27/11/2020) lalu, di Sigi, Kamis (3/12/2020).ANTARA/HO-Humas Polda Sulteng Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengangkat kayu yang akan digunakan untuk membangun kembali rumah yang bakar oleh terduga teroris kelompok Mujadin Indonesia Timur (MIT) Poso, dalam kejadian kekerasan di Kabupaten Sigi, Jumat (27/11/2020) lalu, di Sigi, Kamis (3/12/2020).
Kontak tembak Satgas Madago Raya dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) terjadi di wilayah Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (1/3/2021).

Dua terduga teroris tewas dan satu anggota TNI tewas saat terkadi baku tembak. Saat kontak tembak terjadi. Satu anggota TNI gugur dalam baku tembak.

Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menjelaskan, satu anggota MIT masuk daftar pencarian orang (DPO) yang tewas tersebut bernama Samid alias Alvin.

Satu DPO lagi yang tertembak Haerul alias Irul yang merupakan menantu dari Santoso.

Dalam baku tembak yang terjadi sekitar pukul 16.30 Wita menewaskan Praka Dedi yang terkena luka tembak di bagian perut.

"Anggota TNI yang tewas baku tembak dengan POK MIT atas nama Praka Dedi Irawan, sekarang sudah diterbangkan di Jakarta," ujar Kapolda Sulteng didampingi Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, Selasa.

Baca juga: Kontak Tembak di Poso, 2 Terduga Teroris MIT Tewas, Satu Prajurit TNI Meninggal

5. Burung pelanduk kalimantan ditemukan

Burung Pelanduk Kalimantan saat difoto pada Oktober 2020.Muhammad Rizky Fauzan Burung Pelanduk Kalimantan saat difoto pada Oktober 2020.
Burung pelanduk kalimantan, yang bernama latin Malacocincla Perspicillata ditemukan secara tidak sengaja oleh dua warga di Kalimatan Selatan, Muhammad Suranto dan Muhammad Rizky Fauzan, Oktober lalu.

Mulanya, Suranto dan Rizky Fauzan saat itu sedang mengumpulkan hasil hutan di daerah yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka.

Secara tidak sengaja keduanya menemukan jenis burung yang tidak dikenal. Mereka menangkap dan melepaskannya setelah mengambil beberapa foto.

Keduanya lalu menghubungi kelompok pengamat burung setempat, BW Galeatus dan Birdpacker, yang kemudian menduga burung itu mungkin Pelanduk Kalimantan yang hilang.

Baca juga: 172 Tahun Hilang, Burung Pelanduk Kalimantan Kembali Ditemukan Warga, Difoto Lalu Dilepaskan

Burung yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai black-browed babbler itu dijelaskan oleh ahli burung Prancis terkenal, Charles Lucien Bonaparte, pada tahun 1850 berdasarkan spesimen yang dikumpulkan pada tahun 1840-an oleh ahli geologi dan naturalis Jerman, Carl A.L.M. Schwaner selama ekspedisinya ke Hindia Timur.

Sejak saat itu, tidak ada spesimen atau penampakan lain yang dilaporkan dan asal muasal spesimen jenis tersebut diselimuti misteri.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Supriadi, Masriadi, Erna Dwi Lidiawati | Editor : Robertus Belarminus, Farid Assifa, Khairina, Rachmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com