Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita PSK Hamil Tua Terjaring Razia, Jadi Kepala keluarga Setelah Suami Kabur, Profesi Diketahui Orangtua

Kompas.com - 02/03/2021, 19:49 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Beberapa fakta pengakuan TL, perempuan muda berumur 21 tahun berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) di Tasikmalaya dengan tawaran sensasi hamil tua sangat mencengangkan.

Ternyata profesi yang dijalaninya selama ini mangkal di pinggir jalan mencari hidung belang dengan kondisi mengandung anak ketiganya diketahui orang tuanya.

"Saya baru cerai sama suami udah Seminggu ini. Pekerjaan saya selama ini mamah tahu," jelas TL saat dimintai keterangan di ruang interogasi Pol PP Kota Tasikmalaya, Senin (1/3/2021) dini hari.

TL mengaku sudah tak bisa berpikir panjang lagi selama ini untuk mendapatkan uang cepat buat menghidupi anak-anaknya.

Baca juga: PSK Hamil Tua Terjaring Razia, Tiap Hari Mangkal Dikawal Suaminya

Anak masih balita, tak pernah lama-lama mangkal

Selama ini dirinya memiliki anak paling besar usia 4 tahun dan paling kecil 2 tahun, ditambah bayi dalam kandungannya yang sudah berumur 7 bulan. 

"Suami kabur ntah kemana. Gimana lagi saya soalnya kepala keluarga. Saya enggak bisa kerja apa-apa lagi selain begini," tambahnya.

Selama ini, kata TL, dirinya tak pernah lama-lama mangkal dan hanya ingin mendapatkan uang meski hanya satu atau dua orang memakai jasanya.

Bahkan, dirinya berpikir setelah mendapatkan uang dari hasil pekerjaan malamnya tersebut, selalu ingin cepat pulang dan berkumpul bersama keluarganya.

"Saya enggak berpikir besar atau kecilnya dapat uang. Setelah saya dapat uang untuk bekal anak-anak meski satu kali melayani, saya langsung pulang. Yang penting saya ada buat jajan dan makan anak-anak," ujar dia sembari sesekali menutupi wajahnya yang masih muda dan cantik.

Baca juga: PSK Tasikmalaya: Mereka Pengin Sekali sama Orang Hamil kayak Saya

Saat siang harinya, lanjut TL, dirinya seperti laiknya sang ibu normal mengasuh dan membesarkan anak-anaknya seorang diri.

Ia tak pernah berpikir panjang lagi sebab dan akibat pekerjaan malamnya, tapi berpikir bagaimana caranya anak-anaknya bisa tumbuh dewasa.

"Saya enggak mikir apa-apa lagi, bagaimana caranya anak-anak saya bisa makan besok," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com