Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asap Kebakaran Lahan Mulai Masuk ke Permukiman Warga di Aceh

Kompas.com - 02/03/2021, 16:18 WIB
Daspriani Y Zamzami,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Kabut asap perlahan mulai merambati wilayah permukiman warga di Kabupaten Aceh Barat, Selasa (2/3/2021).

Kabut asap ini berasal dari kebakaran lahan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. 

Kendati demikian, kabut asap masih belum mengganggu aktivitas warga, karena segera menghilang akibat tiupan angin yang berganti ganti arah.

Baca juga: Fakta-fakta Ledakan di Aceh, Hancurkan Gerobak Penjual Nasi hingga Tim Jibom Turun Tangan

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat Mukhtaruddin mengatakan, kabut asap yang sesekali mendekati permukiman berasal dari satu hamparan lahan yang masih menyisakan asap dan api.

“Tapi saat ini api sudah berhasil dipadamkan, hanya menunggu proses pendinginan saja. Namun tetap harus diwaspadai, karena angin pun bisa memunculkan titik api baru. Makanya terus dipantau, karena ini adalah lahan gambut,” ujar Mukhtaruddin kepada Kompas.com, Selasa (2/3/2021).

Baca juga: Meski Dijamin 3 Anggota Dewan, Ibu dan Bayi Tetap Harus Dipenjara karena UU ITE

Sisa hamparan lahan yang terbakar adalah wilayah gambut yang berlokasi di Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, tepatnya di belakang area Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3 dan 4.

Daerah tersebut merupakan area perbatasan antara Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Nagan Raya.

“Area ini memang sulit dijangkau, armada mobil pemadam kebaran tak bisa menjangkau daerah yang terbakar. Pemadaman lebih banyak dilakukan dengan cara manual oleh petugas gabungan,” kata dia.

Kebakaran lahan di belakang proyek PLTU 3 dan 4 telah terjadi sejak Sabtu lalu.

Namun dengan kerja keras tim gabungan, api sudah bisa dipadamkan.

Saat ini hanya tinggal menunggu proses pendinginan.

"Mudah-mudahan dalam dua hingga tiga hari ke depan, kebakaran sudah berhenti,” ujar Mukhtaruddin.

Sementara itu, Kepolisian Resor (Polres) Nagan Raya masih menyelidiki kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di kawasan Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

Kapolres Nagan Raya AKBP Risno menjelaskan, untuk sementara polisi telah mengantongi nama-nama pemilik lahan yang terbakar itu.

Namun, data tersebut belum bisa dipastikan, karena masih simpang siur.

“Sanksi terberat jika pelakunya tertangkap, yang pasti akan kita bawa sampai ke pengadilan,” kata dia.

Kapolres mengimbau kepada masyarakat untuk tidak sembarangan membuka lahan dengan cara dibakar.

“Di sini perlu kewaspadaan semua masyarakat, jangan sampai membuka lahan dengan membakar,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Regional
Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Regional
Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Regional
Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Regional
Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Regional
Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Regional
Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com