Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Proyek di Sulsel Akan Dievaluasi Usai Nurdin Ditangkap KPK, Plt Gubernur: Perketat Transparansi

Kompas.com - 02/03/2021, 07:12 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Pascapenangkapan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah oleh KPK, sejumlah proyek di provinsi tersebut akan dievaluasi.

Hal itu berkaitan dengan keterlibatan Nurdin dalam dugaan korupsi dengan seorang kontraktor proyek.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menegaskan keinginannya menciptakan transparansi.

Baca juga: Nurdin Abdullah Ditangkap KPK, Plt Gubernur Sulsel Akan Evaluasi Semua Proyek

Panggil ahli

Ilustrasi konstruksi.Rhumbix Ilustrasi konstruksi.
Andi Sudirman berencana memanggil beberapa orang ahli untuk mengevaluasi proyek yang tengah berjalan.

“Saya akan memanggil beberapa orang yang kapabel untuk membicarakan hal ini. Kemudian melakukan secara ketat secara transparansi,” tegas Andi Sudirman kepada wartawan, Senin (1/3/2021).

“Kita akan evaluasi. Pada intinya, Sulsel bersih, Sulsel melayani, Sulsel transparansi yang harus terjadi,” ujarnya.

Baca juga: Fakta-fakta Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Ditangkap KPK, Keluarga Pilih Kuasa Hukum hingga Respons PDI-P

Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.KOMPAS.COM/HENDRA CIPTO Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

OTT KPK dinilai human error

Andi menyebut kejadian operasi tangkap tangan (OTT) KPK itu adalah human error dalam pelaksanaan transparansi di Sulsel.

Sebab sebetulnya seluruh proyek sudah melalui lelang terbuka.

Andi mengaku akan menelusuri kelemahan dari sistem tersebut.

“Bagaimana kita tahu, pengusaha diberikan peluang untuk bersaing secara ketat dan kemudian sangat senang. Tentu kita sudah ada lelang secara terbuka, cuma lagi-lagi human error. Itu yang perlu kita cari lagi, di bagian mana kelemahan-kelemahan yang terjadi,” tuturnya.

Baca juga: Wali Kota Makassar Tidak Lanjutkan Pembangunan Proyek Rancangan Nurdin Abdullah

Wali Kota Makassar tak lanjutkan proyek rancangan Nurdin

Ilustrasi konstruksi.cammconstruction.com Ilustrasi konstruksi.
Sementara itu di Kota Makassar, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menghentikan pembangunan jalan dan pedestrian di Metro Tanjung Bunga.

Proyek itu merupakan rancangan Gubernur Sulsesl Nurdin Abdullah bersama Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin.

“Saya tidak tidak tahu itu, jelas saya tidak lanjutkan. Itu akan berproses hukum tentunya, karena dibangun tanpa dasar,” jelasnya.

Ia juga akan mengalihkan dana miliaran untuk proyek itu ke anggaran penanganan Covid-19.

Menurut Danny, proyek yang menelan anggaran APBD sebesar Rp 210 miliar tersebut digunakan dan dibangun di atas lahan yang bukan milik negara. Sehingga proyek dianggap menyalahi aturan.

“Itu proyek dibangun bukan di atas negara. Seharusnya kan, lahan itu diserahkan dulu ke Pemerintah Kota Makassar, baru bisa dibangun. Itu anggarannya bukan sedikit, karena menelan anggaran Rp 210 miliar,” ungkapnya.

Baca juga: Seret Nama Rizieq Shihab hingga Rhoma Irama, Ini Kasus-kasus Hukum yang Terjadi Selama Setahun Pandemi Covid-19

 

Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (tengah) dikawal petugas setibanya di gedung KPK, Jakarta, Sabtu (27/2/2021). KPK mengamankan Nurdin Abdullah melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) bersama lima orang lainnya dengan barang bukti sebuah koper berisi uang. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.Dhemas Reviyanto Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (tengah) dikawal petugas setibanya di gedung KPK, Jakarta, Sabtu (27/2/2021). KPK mengamankan Nurdin Abdullah melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) bersama lima orang lainnya dengan barang bukti sebuah koper berisi uang. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.
Nurdin ditangkap

Diberitakan sebelumnya, KPK melakukan OTT terhadap Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah di Makassar, Sabtu (27/2/2021) sekitar pukul 01.00 Wita.

Ada 5 orang lain yang ditangkap, yakni orang berinisial AS (kontraktor), NU (sopir AS), SB (Adc Gubernur Prov. Sulsel), ER (Sekdis PU Provinsi Sulawesi Selatan), dan IR (Sopir ER) turut diamankan KPK.

KPK mengamankan sebuah koper yang berisi uang Rp 1 miliar di rumah makan nelayan Jl Ali Malaka, Makassar.

Nurdin Abdullah bersama lima orang itu langsung dibawa ke Jakarta menumpangi Pesawat Garuda GA 617 dengan pengawalan ketat.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Editor : Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com