Pemuda bernama Ahmad Alghozi (22) dan sejumlah temannya membuat sebuah aplikasi data bernama fightcovid19.id.
Alghozi merupakan alumni D3 Teknik Informatika, Universitas Telkom.
Aplikasi ini lahir dari keprihatinannya mengetahui banyaknya tenaga medis yang meninggal dunia.
"Niatnya cuma membantu untuk penanggulangan Covid-19 ini. Saya merasa sedih saat pertama kali mendengar ada dokter yang meninggal. Lalu dibuat aplikasi ini supaya sama-sama bisa menanggulangi wabah ini," kata Alghozi
Sistem ini bekerja dengan memetakan setiap orang yang bergerak di suatu daerah.
Data dihimpun dari petugas pemerintah yang mengawal pintu masuk pelabuhan di darat, laut dan udara. Data tersebut kemudian diinput ke sistem.
Penggunaan aplikasi ini didukung gelang penanda yang dipasangkan pada setiap orang yang melintas di pintu masuk.
"Gelang hanya untuk psikologis orang yang memakainya. Mereka harus ingat jika saat ini sedang ada wabah sehingga lakukan isolasi mandiri dan sewaktu-waktu berkoordinasi dengan petugas," ujar Alghozi.
Untuk mengerjakan proyek yang bertujuan bukan untuk profit ini, Alghozi rela keluar dari pekerjaannya di salah satu perusahaan teknologi.
Sebab, untuk merampungkan aplikasi diperlukan waktu 24 jam.
Ventilator tersebut dinyatakan lolos uji pada 21 April 2020.
"Vent-I telah melewati proses uji produk menyeluruh oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan dan dinyatakan lolos,” ujar tim Komunikasi Publik dari pengembang Vent-I, Hari Tjahjono.
Vent-I merupakan alat bantu pernapasan bagi pasien yang masih dapat bernapas sendiri atau pasien Covid-19 pada gejala klinis tahap 2.
Teknologi ini diklaim dapat digunakan dengan mudah oleh para tenaga medis.
Vent-I dinyatakan aman digunakan sebagai ventilator non-invasive untuk membantu pasien Covid-19.
Hari mengungkapkan, alat ini dapat segera diproduksi untuk keperluan sosial. Vent-I akan dibagikan gratis kepada rumah sakit yang membutuhkan.
“Untuk kebutuhan sosial ini, Vent-I akan diproduksi sekitar 300-500 sesuai dengan jumlah donasi yang masuk ke Rumah Amal Salman. Untuk produksi dikerjasamakan dengan PT DI,” papar dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain, Achmad Faizal, Heru Dahnur, Reni Susanti | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Farid Assifa, Robertus Belarminus, Aprilia Ika, Abba Gabrilin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.