SEMARANG, KOMPAS.com - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana merespons adanya temuan pompa yang hilang karena disebut telah dipindahkan ke luar daerah Kota Semarang.
Kepala BBWS Pemali Juana, M Adek Rizaldi, membantah telah memindahkan pompa dari Trimulyo, Genuk, Kota Semarang.
"Kami tidak pernah memindahkan pompa dari sana. Kalau ada informasi pompa dipindahkan, itu pompa siapa dulu? Soalnya di sana itu kami keroyokan, ada pompa milik kami, ada juga yang dari Pemkot Semarang. Jadi kalau ada berita kami memindahkan pompa, itu tidak benar," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Wali Kota Semarang Kaget Pompa di Trimulyo Berkurang
Adek menjelaskan, BBWS telah mengirimkan bantuan pompa portabel sebanyak dua unit ke lokasi Trimulyo.
Pompa itu telah dipasang sejak Jumat (26/2/2021) dan sampai hari ini masih beroperasi.
"Kami di sana ada dua pompa yang kami kirim. Itu pompa emergency, pompa mobile sebagai pompa tambahan. Kami punya bukti foto dan video pompa kita masih beroperasi sampai saat ini di sana," tegasnya.
Adek juga heran dengan munculnya pemberitaan bahwa ada pompa yang dipindahkan dari Trimulyo.
Baca juga: Program Jangka Pendek Walkot Semarang untuk Banjir, Tambah Pompa dan Atasi Masalah Sampah
Padahal, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi pada Sabtu (27/2/2021) pun mengucapkan terima kasih atas bantuan pompa portabel di sana.
"Makanya saya heran, kok ada berita itu. Kami punya bukti-bukti pompa kami di sana dan masih beroperasi sampai hari ini," terangnya.
Selain itu, Adek juga mengomentari pompa di rumah pompa Kali Babon yang tidak berfungsi. Dari empat pompa, dua pompa lainnya rusak.
"Pompa Kali Babon itu punya Pemkot Semarang. Memang rumah pompanya milik kami, tapi pompanya punya Pemkot. Kami baru akan membeli pompa untuk dioperasikan di rumah pompa Kali Babon tahun ini," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meninjau lokasi banjir di Trimulyo, Genuk Kota Semarang pada Sabtu (27/2/2021).
Namun, Hendi justru kaget mendapati pompa yang ada jumlahnya berkurang.
"Seharusnya ada satu pompa tambahan di sini. Namun, kami cari kok enggak ada, ternyata diarahkan ke daerah luar Semarang, masih di Jawa Tengah," tutur Hendi saat berada di sungai Babon.
Temuan itu, lanjut Hendi akan menjadi bahan yang ia bawa untuk dievaluasi.
"Maka kami berharap Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana maupun Pemerintah Provinsi dapat membantu," tuturnya.
Baca juga: Perjuangan Driver Ojol di Semarang Terobos Banjir Demi Antar Makanan ke Pelanggan
Di lokasi tersebut, Hendi lantas meminta Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang untuk melakukan koordinasi intensif dengan BBWS Pemali Juana dan Pemerintah Provinsi.
"Harapannya, salah satu pompa yang semula berada di Sungai Babon bisa kembali digunakan untuk penanganan titik genangan di wilayah tersebut," jelasnya.
Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengecek rumah pompa Kali Babon pada Minggu (28/2/2021) menemukan pompanya tidak menyala dan hanya dua dari empat pompa yang bisa dioperasikan. Dua pompa lainnya rusak.
"Di Kali Babon tadi pagi pompanya mati, artinya kawan-kawan pengelola harus punya sensitivitas yang lebih. Kalau cuaca bagus dan masih ada genangan, mbok ya itu disedot. Sudah sensitivitas itu saja, disedot," tegasnya.
Baca juga: Asal Usul Semarang, Venetia van Java dan Cerita Raden Pandan Arang
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) terkait normalisasi kali Babon itu.
Ganjar meminta normalisasi dikebut dan terkonsentrasi pada satu titik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.