YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan peninjauan vaksinasi massal di Pasar Beringharjo dan Beteng Vredeberg, Yogyakarta.
Dalam pemantauan ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim pelaksanaan vaksinasi lebih tertata dan rapi jika dibanding vaksinasi sebelumnya.
"Alhamdulillah tadi pelaksanaannya lebih rapi, setiap jam kita batasi. Seperti tadi di Pasar Beringharjo dibatasi 120 orang setiap jamnya, lalu di sini (Beteng) 140 orang tiap jamnya," ujarnya, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Jokowi Tinjau Vaksinasi Covid-19 Pedagang Pasar Beringharjo Yogyakarta
Ia menyampaikan, target vaksinasi tahapan kedua ini 38 juta sasaran, jika dua kali suntik, maka dosis yang dibutuhkan berkisar 76 juta.
"Ini kan sesudah tahap 1 telah selesai untuk nakes kita lanjutkan tahap kedua pada bulan Maret ini. Ada 38 juta sasaran yang disuntik kalau 2 kali suntik 76 juta harapannya selesai pada bulan Juni," kata dia.
Baca juga: Jokowi: Vaksinasi Massal di Yogyakarta untuk Dukung Pariwisata dan Ekonomi Bangkit Kembali
Ia memaparkan, dari 38 juta sasaran ini terbanyak adalah lansia yang berjumlah 21 juta. Lansia didahulukan karena jika terpapar memiliki fatalitas tinggi.
Setelah lansia, sasaran berikutnya adalah sektor pelayanan publik seperti pedagang, dan awak media.
"Yang paling banyak 21,6 juta lansia karena ini balik lagi yg paling rawan fatalitas tinggi. Setelah nakes kita berikan berdasarkan dengan tingkat fatalitas tinggi. Lalu tenaga publik karena banyak bertemu dengan orang banyak," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.