BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Warga Kampung Dangdeur dan Kampung Pangkalan, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mengalami kesulitan air bersih berkepanjangan.
Menurut Agustian Hidayat, Kepala Dusun 4 Desa Cikalong yang mengepalai Kampung Dangdeur dan Kampung Pangkalan, sudah dua tahun warga dua kampung tersebut mengalami kesulitan air bersih akibat proyek pembangunan infrastruktur penunjang kereta api cepat Jakarta-Bandung.
"Sudah dua tahunan khususnya Kampung Dangdeur dan Kampung Pangkalan kesulitan air. Sebelum ada proyek kereta cepat aman-aman saja, sampai puluhan tahun tidak pernah kekurangan air," kata Agustian saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Tol Padaleunyi KM 130 Tergenang Setinggi Paha, Jasa Marga: Imbas Proyek Kereta Cepat
Lebih lanjut Agustian menjelaskan, sulitnya warga mendapatkan air bersih lantaran mata air yang menghidupi dua kampung tersebut karena saat ini telah hilang akibat pembangunan terowongan 6.3 dan terowongan 6.4 Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).
"Jarak terowongan ke mata air itu 100 meter. Jadi posisinya terowongan itu berada di bawah mata air," ungkapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, beberapa warga terpaksa bersusah payah mengambil air dengan cara memanfaatkan secara bergantian sumur pribadi milik warga dan sumur bor yang dibuat oleh pemerintah desa.
"Biasanya musim hujan ada keluar air, tapi sekarang sudah dua tahun tidak ada sedikit pun air yang keluar," bebernya.
Baca juga: Limbah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Cemari Sungai Cileuleuy, 6 Kampung Terdampak
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.