Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Tertampung, Ratusan Pelajar SMP di Nunukan Bakal Belajar di SD

Kompas.com - 28/02/2021, 16:01 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Murid-murid lulusan Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tulin Onsoi, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara membeludak, sehingga tidak lagi tertampung di sekolah SMP yang ada.

Di wilayah pelosok tersebut, ratusan anak lulusan SD tahun 2020 rencananya akan dipinjamkan gedung SD saat kegiatan belajar mengajar tatap muka mulai aktif.

"Ada sembilan SD dan hanya dua SMP di Tulin Onsoi, memang perbandingannya lumayan jauh, karena ada SD yang muridnya sampai 400 anak,"ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Nunukan, Widodo, Minggu (28/2/2021).

Baca juga: WNI Kerap Ditangkap Aparat Malaysia di Batas Perairan, TNI Kawal Perjalanan Malam di Nunukan

Menurut Widodo, saat ini, ada sekitar 500 pelajar di SMPN 1 Tulin Onsoi dan sebanyak 150 pelajar di SMPN 2.

Membeludaknya pelajar di SMPN 1 Tulin Onsoi sebenarnya bisa diatasi jika masyarakat mau menyekolahkan anaknya di SMPN 2.

‘’Cuma konsentrasi masyarakat itu ke SMPN 1, karena lebih dekat, kalau SMPN 2, jaraknya lumayan jauh, lebih 30 kilometer dari pemukiman warga,’’jelasnya.

Selain jarak, uang bensin dan keselamatan anak menjadi hal yang dikeluhkan oleh orangtua murid.

"Jadi solusi atau alternatif yang kami tawarkan, kita akan pinjam gedung SD di kecamatan itu, untuk menampung para pelajar sambil menunggu pembangunan gedung sekolah selesai,’’lanjutnya.

Baca juga: Tak Ada Lagi Liukan Pemain Barongsai di Nunukan

Sebagaimana dijelaskan Widodo, membeludaknya murid SD di wilayah ini bukan karena penduduk yang padat, melainkan karena banyaknya buruh perusahaan kelapa sawit yang bermukim dan menyekolahkan anak mereka di sekolah tersebut.

Menerapkan sistem shift juga dikatakan Widodo kurang efektif. Alasannya, ketika belajar tatap muka dimulai, para pelajar akan pulang pukul 14.00 Wita, sehingga tidak mungkin para guru mengajar hingga petang.

Kelebihan kapasitas yang terjadi juga mengakibatkan banyak warga tempatan maupun buruh pabrik kelapa sawit menyekolahkan anaknya ke kecamatan lain.

‘’Tidak sedikit yang memilih menyewakan kos anaknya, mereka mendaftarkan anaknya ke SMP di Kecamatan Sebuku atau Kecamatan Lumbis,’’tambahnya.

Rencananya, akan ada gedung SMP baru yang dibangun dengan 2 rombongan belajar atau rombel dan diperkirakan bisa menampung sekitar 60 pelajar SMP.

Lokasi sekolah yang akan menjadi SMPN 3 Tulin Onsoi, direncanakan berada di tengah-tengah, antara SMPN 1 dan SMPN 2 Tulin Onsoi.

Meski diakui belum cukup menampung semua pelajar yang membeludak, setidaknya gedung tersebut bisa menjadi solusi sementara waktu sebelum ada solusi yang lebih baik nantinya.

‘’Persoalan banyaknya murid tidak tertampung juga ada di kabupaten kota, kita juga membangun sekolah baru, dua rombel untuk SD, dan dua rombel untuk SMP, masih dalam proses,’’kata Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com