Dari penelusuran Kompas.com, tradisi surak ini terdapat pula di Indramayu dan Cirebon.
Tradisi surak punya hubungan erat dengan tradisi tawurji yang ada di Cirebon, Jawa Barat.
Dalam tawurji, sejumlah uang koin akan disebar. Uang-uang itu nantinya direbutkan oleh pengunjung prosesi.
Keraton Kanoman Cirebon adalah salah satu yang kerap melangsungkan tawurji. Prosesinya digelar pada hari Rabu akhir di bulan Safar, atau dikenal dengan Rebo Wekasan.
Tradisi ini menjadi penutup dari bulan yang mempunyai beberapa catatan peristiwa duka, bala, dan bencana.
Baca juga: Tawurji, Tradisi Sedekah Keraton di Cirebon, dan Konteks yang Terlupakan (1)
Prosesi tawurji sekaligus menjadi penyambut datangnya bulan Mulud atau Rabiul Awal, yang merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad.
Juru Bicara Keraton Kanoman Ratu Raja Arimbi Nutina menyampaikan tawurji merupakan warisan dari Sunan Gunung Jati.
Tawurji adalah ajakan terhadap orang yang mampu secara finansial agar bersedekah kepada mereka yang membutuhkan.
“Biasanya kami juga memberikan secara langsung kepada yang patut menerima sedekah, hanya mungkin ada tradisi yang memang dari awal skala kecil, membagikan secara “surak” (sedekah uang receh yang disebar). Jumlah warganya dari tahun ke tahun meningkat. Arti dari tawurji adalah, sedekah bahwa di antara harta kita ada orang yang berhak,” tutur Ratu Arimbi, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 16 November 2018.
Baca juga: Tawurji, Tradisi Sedekah Keraton di Cirebon, dan Konteks yang Terlupakan (2)