Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Papua, 34 Anak Muntah-muntah Serentak, Petugas Teliti Sampel Nasi Kuning Acara Ulang Tahun

Kompas.com - 28/02/2021, 08:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Sebanyak 34 orang anak dan 11 orang dewasa mengalami pusing dan muntah-muntah dalam waktu bersamaan, Sabtu (27/2/2021).

Akibatnya, polisi harus mengevakuasi mereka satu per satu dari rumah untuk dilarikan ke rumah sakit.

Setelah ditelsuri, puluhan orang tersebut baru saja menghadiri sebuah acara ulang tahun di Distrik Mimika Baru, Kota Timika.

Baca juga: Diduga Keracunan Makanan, 34 Anak di Papua Dilarikan ke Rumah Sakit

Dievakuasi dengan mobil patroli polisi

Ilustrasi mobil polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi mobil polisi.
Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata menjelaskan, mulanya polisi mendapatkan laporan dari warga mengenai keracunan massal pada Sabtu (27/2/2021) malam.

Anggotanya kemudian mendatangi satu-persatu rumah warga.

Ternyata rata-rata mereka mengalami gejala yang sama, yakni pusing, mual dan muntah-muntah.

Jumlah warga yang mengalami kondisi itu yakni 34 orang anak-anak dan 11 orang dewasa.

Mereka pun harus dievakuasi dengan menggunakan mobil patroli.

"Kami kemudian mengevakuasi korban satu per satu ke Charitas (rumah sakit) dengan mobil patroli karena sebagian warga tidak memiliki kendaraan," kata dia.

Baca juga: Sampai Saat Ini Kami Belum Tahu Anak Saya Ini Cewek Apa Cowok

 

Ilustrasi nasi kuning pakai abon. Dok. Shutterstock/Mela Photoworks Ilustrasi nasi kuning pakai abon.
Petugas ambil sampel nasi kuning

Setelah diteliti, rupanya warga yang diduga mengalami keracunan itu baru saja menghadiri sebuah pesta ulang tahun pada Sabtu (27/2/2021) sore.

Pesta yang dilangsungkan di Distrik Mimika itu dihadiri sekitar 50 tamu undangan.

Petugas kemudian bergerak mengambil sampel nasi kuning dan lauk-pauk dari acara ulang tahun untuk diperiksa.

"Sampel atau barang bukti yang dikumpulkan dibawa dan periksa ke Rumkitban untuk diperiksa. Sementara lagi diperiksa kandungan dari makanan-makanan tersebut, apa yang menyebabkan semua ini keracunan," tutur Era.

Namun, polisi belum meminta keterangan pada pemilik acara lantaran masih fokus pada penyelamatan para korban.

Baca juga: Duduk Perkara Bayi Ikut Ibunya ke Penjara, Bermula Unggahan Video Pertengkaran Kades

Mual dan muntah setelah menyantap makanan

Ilustrasi rumah sakit (SHUTTERSTOCK).SHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit (SHUTTERSTOCK).
Salah satu orangtua korban, Susanti Runbou mengemukakan, anaknya memang mengikuti pesta ulang tahun pada sore harinya.

Pada malam hari, usai menyantap makanan di acara tersebut, anaknya mengalami pusing, mual serta muntah-muntah.

"Saat di rumah usai magrib, anak saya mengeluh pusing, mual dan muntah," kata dia.

Susanti pun akhirnya membawa anaknya ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Charita untuk mendapatkan perawatan.

"Kami bawa (anak) ke rumah sakit," tuturnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kompas TV Timika Irsul Panca, Editor: Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com