Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Bayi Lahir dengan 2 Jenis Kelamin, Ayah: Belum Kami Berikan Nama

Kompas.com - 28/02/2021, 07:29 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang bayi di Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Buleleng lahir dengan kelainan pada kelaminnya.

Ia diduga memiliki dua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan.

Kondisi tersebut membuat orangtua sang bayi, I Dewa Made Rai Sudarsana (36) dan Made Giriantini (26) kebingungan.

Baca juga: Bayi di Buleleng Bali Lahir dengan Dua Jenis Kelamin

Belum tahu kelaminnya, si anak belum memiliki nama

Ilustrasi bayi lahirPIXELS Ilustrasi bayi lahir
Melansir Tribun Bali, ayah sang bayi, Sudarsana menyebut, anaknya terkesan seperti memiliki kelamin ganda.

Kini, Sudarsana dan istrinya masih bingung dengan jenis kelamin anaknya.

"Sampai saat ini kami belum mengetahui anak saya ini cewek apa cowok," kata dia, seperti dilansir dari Tribun Bali.

Akibatnya, Sudarsana dan Made Giriantini pun belum bisa memberikan nama pada buah hatinya yang hampir berusia dua pekan itu.

"Jadi sampai sekarang kami belum belum bisa memberikan namanya," tutur dia.

Baca juga: Duduk Perkara Bayi Ikut Ibunya ke Penjara, Bermula Unggahan Video Pertengkaran Kades

 

Ilustrasi bayi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi bayi.
Anak ketiga, lahir sesar

Pasangan suami istri asal Desa Sepang, Buleleng itu menceritakan, anaknya yang mengalami kelainan kelamin adalah anak ketiga.

Bayinya itu lahir secara sesar pada 16 Februari 2021 di salah satu rumah sakit swasta di Kota Singaraja, Bali.

Ternyata ketika lahir, kelamin anaknya belum jelas lantaran diduga mengalami kelainan.

Namun, Sudarsana mengaku anaknya bisa buang air.

"Kalau kencing bisa dan tidak rewel," tutur dia.

Baca juga: Bayi 6 Bulan Tinggal Bersama Ibunya di Tahanan, Karutan Lhoksukon Dihubungi Sejumlah Politikus

Perlu 3 bulan untuk mengetahui jenis kelamin

Ilustrasi tanda tanyaShutterstock Ilustrasi tanda tanya
Dari keterangan tim medis, perlu waktu tiga bulan untuk mengetahui kelamin dari bayi tersebut.

Kelamin perempuan atau laki-laki bisa diketahui melalui proses USG untuk mengidentifikasi apakah bayi tersebut memiliki rahim.

Adapun tindakan itu baru bisa dilakukan setelah si bayi berusia tiga bulan.

Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra mengatakan, pemerintah daerah ikut turun tangan dalam persoalan ini.

Pihak dinas pun telah mengunjungi kediaman keluarga Sudarsana.

"Kami telah mengunjungi bayi yang mengalami kelainan kelamin ini setelah ada laporan dari kepala desa setempat," tutur dia.

Dinas Sosial akan melakukan pendampingan untuk memantau kondisi bayi tersebut.

Putut mengatakan, keluarga Sudarsana akan didaftarkan di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk memudahkan memperoleh program bantuan.

"Saat ini bayi masih membutuhkan perawatan kesehatan khusus untuk pengobatan," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor: Aprilia Ika), Tribun Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Regional
Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com