MALANG, KOMPAS.com - Terduga teroris berinisial A yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Jumat (26/2/2021) dikenal terbuka.
Tidak seperti terduga teroris lainnya, A tidak ekslusif dan kerap berbaur dengan warga.
Bahkan, A merupakan salah satu pengurus rukun tetangga (RT) di lingkungannya tinggal, Perum Bumi Mondoroko Raya RT 02 Rukun Warga (RW) 14 Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
"Bapak inisial A ini, beliau ini salah satu pengurus RT 02. Beliau auditor di RT. Tugas beliau meneliti kebenaran perhitungan keuangan sebelum dilaporkan kepada warga," kata Ketua RT 02 RW 14 Perum Mondoroko Raya Desa Banjararum, Heran Subagio (51) saat ditemui dikediamannya, Sabtu (27/2/2021).
Baca juga: Selain di Surabaya, Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Malang, Sidoarjo, dan Mojokerto
Bahkan, A pernah menjabat sebagai Ketua RT di lingkungan tersebut. "Kalau tidak salah tiga periode sebelum saya," kata Heran.
Sedangkan, Heran menjadi ketua RT sejak September 2019.
Sebagai pengurus RT, A kerap bersosialisasi dengan warga di sekitarnya. A juga aktif dalam kegiatan rapat RT.
"Sering rapat rutin RT. Ketua RT, Sekretaris dan Bendahara dan beliau sebagai auditor," katanya.
Dalam keseharian, A bersama istrinya menjalankan usaha bimbingan belajar (Bimbel) di rumahnya. A juga berjualan online.
"Aktivitas bimbel dan jualan online, yang saya tahu. Jualannya ada gorden, kurma," katanya.
A tinggal bersama seorang istri dan empat anaknya di rumah tersebut.
Heran mengatakan, A selama ini dikenal baik. A juga kerap bersosialisasi dengan warga dan kerap shalat berjemaah di masjid yang ada di lingkungan itu.
"Beliau kami kenal baik. Beliau tidak eksklusif. Shalat bareng saya di masjid depan situ. Beliau juga bergaul dengan masyarakat di sini. Kalau tidak bergaul tidak mungkin saya jadikan pengurus RT. Istrinya tidak ekalusif juga yang saya tahu," jelas Heran.
Baca juga: Densus 88 Tangkap 12 Terduga Teroris di Jawa Timur
Heran mengatakan, penangkapan terhadap A mendapat pengamanan ketat dari personel kepolisian pada siang hari.
Namun, Heran mengaku tidak mengetahui secara langsung penangkapan itu karena dia sedang bekerja.
"Kemarin, saya terus terang saja dapat info dari warga, yang mengatakan bahwa di wilayah saya banyak polisi. Cuma polisi mensterilkan wilayah, warga tidak diperkenankan untuk keluar," katanya.
Sesampainya di rumahnya setelah pulang bekerja sekitar pukul 17.00 WIB, Heran mengaku suasana di lingkungannya sudah sepi.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Surabaya
Pihaknya sudah berusaha menenangkan istri terduga teroris A supaya tidak menutup diri dan tetap bersosialisasi dengan warga.
"Setelah kejadian, istri saya coba kontak dengan istrinya Bapak A ini. Untuk menyampaikan simpati kita, bagaimana pun juga beliau adalah warga kita," jelasnya.
Diketahui, Densus 88 Mabes Polri melakukan serangkaian penangkapan terhadap terduga teroris di Malang, Surabaya, Mojokerto dan Sidoarjo pada Jumat (26/2/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.