Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu di Balik Bocah Yatim Dihajar Massa karena Panjat Pagar, Ayahnya Alami Gangguan Jiwa

Kompas.com - 27/02/2021, 12:37 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kisah pilu dialami seorang bocah berinisial Rh (14) di Karawang, Jawa Barat.

Pasalnya, ia babak belur dihajar massa setelah tepergok memanjat pagar di sebuah warung pada Rabu (17/2/2021).

Diceritakan anggota DPR Ri Dedi Mulyadi, saat kejadian itu Rh sepulang dari masjid dijemput dua orang anak jalanan yang baru dikenalnya.

Setelah itu, korban disuruh memanjat pagar oleh anak jalanan tersebut dan masuk ke halaman warung milik warga.

Warga yang mengetahui hal itu mengira bocah tersebut maling. Rh lalu dihajar oleh massa hingga babak belur sebelum akhirnya diserahkan ke polisi. Sedangkan dua rekannya yang anak jalanan itu kabur.

"Dia disangkanya maling, ya digebukin. Lalu diserahkan ke polsek Kota Baru. Lalu dibawa ke rumah sakit untuk dibersihkan," kata Dedi.

Baca juga: Nasib Pilu 2 Bocah Karawang, Ibu Meninggal, Ayah Gila, Sang Kakak Dihajar karena Dituding Maling

Mendapat informasi itu, Dedi merasa iba dengan nasib yang dialami oleh bocah tersebut dan menyempatkan untuk menjenguknya di rumah sakit.

Dedi menyesalkan aksi main hakim sendiri yang dilakukan warga tersebut. Meskipun saat itu tindakan korban salah, namun, tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap bocah itu dianggap  juga tak bisa dibiarkan.

Apalagi, saat berada di rumah sakit itu kondisi korban cukup memprihatinkan. Dedi akhirnya juga menanggung biaya berobatnya, karena korban tak memiliki cukup uang.

Ibunya meninggal dan ayahnya gila

Merasa penasaran dengan kondisi di balik keluarga korban, Dedi lalu menyempatkan waktu untuk berkunjung ke rumahnya yang ada di Desa Pucung, Kotabaru.

Di rumahnya itu, Dedi bertemu dengan adik korban berinisial YF (11).

Kondisi yang dialami kedua bocah itu ternyata selama ini cukup memprihatinkan. Sebab, mereka telah ditinggal ibunya meninggal saat masih usia balita. Sedangkan ayahnya ternyata mengalami gangguan jiwa.

Merasa miris dengan kondisi tersebut, Dedi kini membawa kedua bocah kakak beradik itu ke pesantren miliknya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Jenguk Bocah Yatim yang Dihajar Warga karena Panjat Pagar

Hal itu dilakukannya karena khawatir dengan pendidikan dan keselamatannya. Sebab, ayahnya yang mengalami gangguan jiwa itu diketahui sering marah dan memukul tanpa sebab.

Bahkan, saat Dedi berusaha meminta izin untuk membawa anaknya itu sempat mendapat tamparan dari ayahnya sebanyak dua kali. Namun, ia tak marah dan memaklumi kondisinya karena sedang sakit.

"Saya merasa bersyukur karena diberikan jalan oleh Allah Swt untuk menyelamatkan kehidupan mereka," tulis Dedi dalam akun Facebook miliknya, Kang Dedi Mulyadi.

Editor : Farid Assifa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Zulhas Ajak Masyarakat Lombok Pilih Prabowo-Gibran jika Ingin BLT dan Bansos Berlanjut

Zulhas Ajak Masyarakat Lombok Pilih Prabowo-Gibran jika Ingin BLT dan Bansos Berlanjut

Regional
Ditolak Warga, 135 Pengungsi Rohingya yang Baru Tiba di Aceh Dipindahkan ke Kantor Gubernur

Ditolak Warga, 135 Pengungsi Rohingya yang Baru Tiba di Aceh Dipindahkan ke Kantor Gubernur

Regional
Gunakan KTP Palsu, 8 Pengungsi Rohingya Diamankan di Perbatasan RI-Timor Leste

Gunakan KTP Palsu, 8 Pengungsi Rohingya Diamankan di Perbatasan RI-Timor Leste

Regional
Pelaku Pembunuh Ayah dan Anak di Maros Akhirnya Ditangkap

Pelaku Pembunuh Ayah dan Anak di Maros Akhirnya Ditangkap

Regional
Terganggu Bunyi Meriam Bambu, Pria di Ruteng NTT Tembak Seorang Remaja dengan Senapan Angin

Terganggu Bunyi Meriam Bambu, Pria di Ruteng NTT Tembak Seorang Remaja dengan Senapan Angin

Regional
IRT di Sumbawa Tewas Disambar Petir saat Tanam Padi

IRT di Sumbawa Tewas Disambar Petir saat Tanam Padi

Regional
Cuaca Buruk, 2 Pesawat Gagal Mendarat di Bandara El Tari Kupang

Cuaca Buruk, 2 Pesawat Gagal Mendarat di Bandara El Tari Kupang

Regional
Daffa-Dikco Prasetyo Juara Porsche Sprint Challenge Indonesia di Sirkuit Mandalika

Daffa-Dikco Prasetyo Juara Porsche Sprint Challenge Indonesia di Sirkuit Mandalika

Regional
Polisi Periksa 10 Orang Terkait Tewasnya Pebalap di Ajang Bupati Cup Paser

Polisi Periksa 10 Orang Terkait Tewasnya Pebalap di Ajang Bupati Cup Paser

Regional
Bawaslu Telusuri Video Viral Oknum Sekdes di Boyolali Minta Warga 'Tegak Lurus'

Bawaslu Telusuri Video Viral Oknum Sekdes di Boyolali Minta Warga "Tegak Lurus"

Regional
11 Mobil Dinas di Semarang Dibaret OTK Saat Ditinggal Dinas Luar Kota

11 Mobil Dinas di Semarang Dibaret OTK Saat Ditinggal Dinas Luar Kota

Regional
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 11 Desember 2023 : Pagi Cerah Berawan, Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 11 Desember 2023 : Pagi Cerah Berawan, Siang Hujan Ringan

Regional
Polisi Ungkap Perampokan SPBU di Maros Diotaki Manajer

Polisi Ungkap Perampokan SPBU di Maros Diotaki Manajer

Regional
Tabrak Pembatas, Pembalap Asal Jakarta Meninggal Saat Latihan di Sirkuit Boyolali

Tabrak Pembatas, Pembalap Asal Jakarta Meninggal Saat Latihan di Sirkuit Boyolali

Regional
Kampanyekan Ganjar-Mahfud di Pekanbaru, Sandiaga Uno Kenang Saat Lawan Jokowi

Kampanyekan Ganjar-Mahfud di Pekanbaru, Sandiaga Uno Kenang Saat Lawan Jokowi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com