Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Tangis Kusmiyati demi Anaknya Jadi PNS | Kakek Tunarungu Simpan 9 Karung Uang di Rumah

Kompas.com - 27/02/2021, 06:15 WIB
Setyo Puji

Editor

Seorang kakek tunarungu di Payakumbuh bernama Payuri memiliki uang simpanan hingga 9 karung.

Uang tersebut disimpan di rumahnya dengan lokasi terpisah.

Dari 9 karung tersebut, 7 karung di antaranya setelah dihitung mencapai Rp 174 juta.

"Saat kita mengumpulkan uangnya, ada 9 karung yang kita temukan. Saat ini dihitung sudah Rp 174 juta lebih dan masih ada 2 karung lagi yang tersisa. Sedangkan uang yang tidak laku ada 1 karung," kata Lurah Tigo Koto, Payukumbuh, Sumatera Barat, Musleniyetti, saat dihubungi, Kamis (25/2/2021).

Terungkapnya simpanan uang sang kakek itu berawal saat warga merasa prihatin dengan kondisinya.

Sebab, kakek tersebut dianggap kurang mendapatkan perhatian. Namun, saat diperiksa rumahnya, warga justru terkejut dengan uang simpanannya tersebut.

Baca juga: Kakek Tunarungu Simpan 9 Karung Uang di Rumah, Lurah: Dihitung Sudah Rp 174 Juta, dan Masih Ada 2 Karung Lagi

3. Tangis keluarga korban penembakan oknum polisi


Feri Saut Simanjutak, menjadi salah satu korban tewas dalam insiden penembakan oknum polisi berinisial Bripka CS di sebuah kafe di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.

Jenazah korban tiba di rumah duka di Jalan Krakatau, Aluminium I, Gang Asbes, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur pada Jumat (26/2/2021) pukul 10.30 WIB.

Keluarga korban berusaha tegar dengan kejadian tersebut. Bahkan, ayah korban, Mula Simanjutak tidak ingin kematian anaknya tersebut justru dapat memunculkan dendam dikemudian hari.

"Namanya pun anak saya sudah mati. Jangan kematian itu dibalas dengan mati (kematian). Harapan saya kemana bagusnya lah," ujarnya.

Baca juga: Anaknya Tewas Ditembak Polisi di Kafe Cengkareng, Ayah Korban: Jangan Kematian Dibalas dengan Mati

4. Tanggapan BCA soal kasus salah transfer

Ilustrasi uang kertas.(AFP)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi uang kertas.(AFP)

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F Haryn angkat bicara menanggapi kasus salah transfer yang dilakukan karyawannya.

Pihaknya mengaku akan mengikuti proses hukum yang sedang berjalan. Harapannya, proses hukum itu dapat memberikan rasa keadilan bagi semua pihak.

"Dapat kami sampaikan bahwa kasus tersebut sedang dalam proses hukum dan BCA tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan," kata Hera lewat tanggapan resmi yang dikirim kepada Kompas.com, Kamis (25/2/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com