Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Pilu 2 Bocah Karawang, Ibu Meninggal, Ayah Gila, Sang Kakak Dihajar karena Dituding Maling

Kompas.com - 27/02/2021, 06:09 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Dua bocah asal Karawang, Jawa Barat, Rh dan YF mengalami nasib pilu. Ibunya meninggal saat mereka masih anak balita. Sementara ayahnya mengalami gangguan jiwa.

Nasib tragis mereka kian "sempurna" setelah salah satu bocah itu dihajar massa karena dituding mencuri hingga ia dirawat di sebuah rumah sakit di Cikampek.

Kehidupan pilu dua bocah itu terungkap setelah salah salah satunya, Rh (14) dirawat di sebuah rumah sakit di Cikampek karena babak belur dihajar massa akibat dituding hendak mencuri.

Awalnya, Rh sepulang dari masjid dijemput dua anak jalanan. Dia kemudian diajak untuk mendatangi sebuah warung di kawasan Kotabaru, Karawang, pada Rabu (17/2/2021).

Rh diminta dua anak jalanan itu untuk memanjat pagar halaman warung. Saat itulah dia kepergok pemilik warung dan kemudian ditangkap. Sementara dua temannya melarikan diri.

Bocah Rh kemudian dihajar warga hingga babak belur dan kemudian diserahkan ke Polsek Kota Baru. Karena mengalami luka cukup parah, Rh selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Izza Cikampek, Purwakarta.

Baca juga: Dedi Mulyadi Jenguk Bocah Yatim yang Dihajar Warga karena Panjat Pagar

Peristiwa yang dialami Rh viral di media sosial hingga memantik simpati anggota DPR Dedi Mulyadi. Dedi pun menjenguk Rh di rumah sakit dan menanggung semua biaya pengobatan di rumah sakit pada Jumat (19/2/2021).

Setelah Rh sembuh, Dedi akan membawanya untuk dididik di pesantren Cireok yang dikelolanya.

"Saya sekarang punya pesantren di Cireok, khusus menangani anak-anak bandel," kata Dedi.

Dedi mengatakan, Rh merupakan anak yatim miskin yang tinggal di Desa Pucung, Kecamatan Kotabaru, Karawang. Ibunya meninggal saat ia masih balita. Sementara ayahnya mengalami gangguan jiwa.

Minta izin bawa Rh dan YF malah ditampar

Membantu bocah Rh tidak sampai di situ. Dedi merasa penasaran dengan kondisi keluarga Rh. Ia ingin mengetahui akar masalah yang dihadapi keluarga bocah malang itu.

Akhirnya ia pun mendatangi rumah Rh untuk mengecek kondisinya sekaligus meminta izin kepada ayah bocah itu. Dedi pun mengunjungi rumah Rh di Desa Pucung, Kotabaru.

Setibanya di Desa Pucung, Dedi bertemu dengan adik Rh berinisial YF. Adik Rh juga ternyata masih kecil, berusia sekitar 11 tahunan. Kemudian Dedi pun mengajak YF untuk menemui ayahnya, Iwan.

Namun di perjalanan, Dedi juga bertemu paman Rh yang kemudian ikut memandunya untuk bertemu ayah Rh bernama Iwan. Informasi bahwa Iwan mengalami gangguan jiwa itu benar adanya. Bahkan Iwan sempat bertengkar dengan paman Rh.

"Memang setiap bertemu dengan kakaknya, Iwan selalu emosi dan marah. Padahal sebelumnya dia biasa-biasa saja," kata Dedi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com