Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Jangka Pendek Walkot Semarang untuk Banjir, Tambah Pompa dan Atasi Masalah Sampah

Kompas.com - 26/02/2021, 19:47 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Permasalahan banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah, menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, akan mengevaluasi secara menyeluruh persoalan banjir di kota yang dipimpinnya pada periode kedua ini.

"Kita kan lagi hujan terus pasti kita evaluasi total yang keliru sistemnya, keliru orangnya atau ada hal-hal yang tidak bisa kita sentuh hari ini misalnya cuaca yang sangat ekstrem maka akan kita lakukan evaluasi segera," jelasnya usai dilantik oleh Gubernur Jawa Tengah, Jumat (26/2/2021).

Baca juga: Banjir Semarang Disebut karena Hujan Ekstrem, Ahli: Kurang Tepat

Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini meminta kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap terjadinya bencana banjir mengingat cuaca yang sedang ekstrem.

"Karena situasi sudah terjadi dan ekstrem maka saya minta kepada masyarakat untuk tinggal di daerah atas agar tetap waspada saat hujan. Mohon dengan sangat untuk bisa mengungsi ke tetangga dan saudara demi keamanan kenyamanan semua," ucapnya.

Selain itu, program jangka pendek akan segera dilakukan seperti menambah kapasitas pompa dan mengatasi persoalan sampah.

"Ini menjadi program pendek dari kami berdua (Hendi-Ita). Akan kami evaluasi seminggu dua minggu ini. Akan kita upayakan yang terbaik untuk masyarakat Semarang," katanya.

Baca juga: 2 Jam Diguyur Hujan, Simpang Lima Semarang dan Kantor Gubernur Jateng Terendam Banjir

Ganjar berpesan kepada para kepala daerah yang dilantik terkait persoalan penanganan Covid-19 termasuk mitigasi bencana yang terjadi.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpesan kepada para kepala daerah yang dilantik berkoordinasi terkait penanganan bencana banjir yang terjadi di sejumlah daerah.

"Saya minta untuk daerah-daerah rawan bencana, segera koordinasi. Program-program yang sudah ada tinggal diteruskan, kalau perlu ada percepatan. Daerah-daerah seperti Pekalongan, Semarang, Demak saya minta serius dan intens menangani ini. Sepertinya di anggaran 2022 harus konsentrasi soal itu, suka tidak suka harus dilakukan karena kondisi emergency," tegasnya.

Ganjar mengatakan di kawasan hulu harus menjaga lingkungan dengan menggiatkan penanaman dan penghijauan.

Baca juga: Cuma Kritik Anies tapi Tak Sentil Ganjar soal Banjir, PSI: Di Jateng Gubernurnya Mengaku Salah

Selain itu, kawasan hilir harus mempersiapkan perencanaan penanganan bencana dengan matang.

"Seperti Kabupaten Semarang, saya tadi minta dikuatkan penghijauan di sana. Semua harus bekerja untuk mitigasi bencana, karena BMKG sudah mengingatkan kita cuaca ekstrem dan diminta semua siaga," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com