Bang Dzoel juga berpesan kepada pemimpin baru Banyuwangi itu agar terus memperhatikan dan memberi ruang bagi para penyandang disabilitas.
"Saya minta kepada Bu Ipuk bisa terus dan kian memperhatikan kami," katanya.
Ia bercerita sebelum jadi fotografer profesional, ia pernah bekerja sebagai penjaga warnet, tukang foto KTP, serta bekerja di kantor advokat.
"Saya belajar fotografi secara otodidak. Beli kameranya dengan cara mengangsur. Uang gaji saya sisihkan untuk melunasi kamera," ceritanya.
Baca juga: 6 Kuliner Khas Banyuwangi dari Rujak Soto sampai Botok Tawon, Cobain Saat Singgah
Meski demikian, Bang Dzoel mampu menunjukkan kualitasnya. Lambat laun karyanya pun mulai diakui. Bahkan, dia diundang ke luar negeri karena karya fotografinya.
"Alhamdulillah, banyak orang yang menilai karya saya tak kalah dengan fotografer lainnya. Ini membuktikan bahwa keterbatasan bukan menjadi halangan," ujarnya.
Keterbatasan, menurut dia, tercipta dari pemikiran diri sendiri dan untuk melawan keterbatasan itu, harus mengubah pikiran itu sendiri.
“Saya hanya ingin menyampaikan kepada dunia bahwa diskriminasi tidak berawal dari orang lain. Diskriminasi tercipta oleh pikiran kita sendiri," ungkapnya.