Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2021, 23:04 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Wonogiri menggandeng tokoh masyarakat dan agama untuk membujuk warga lanjut usia (lansia) agar mau divaksin Covid-19.

Sikap ini diambil mengingat masih banyaknya lansia yang menolak divaksin lantaran ketakutan efek sampingnya.

“Kami sejak awal menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menjalani vaksinasi Covid-19 lebih awal. Dengan demikian kedua tokoh ini menjadi simbol di masyarakat bahwa divaksinasi itu aman termasuk bagi lansia,” kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada Kompas.com, Kamis (25/2/2021).

Baca juga: Bupati Terpilih Wonogiri Tak Gelar Open House dan Syukuran Usai Dilantik

Pria akrab disapa Jekek ini mengatakan, membujuk lansia agar mau divaksin dibutuhkan sosialisasi yang humanis.

Untuk itu, keberadaan tokoh agama dan tokoh masyarakat menjadi hal yang penting saat sosialisasi humanis itu dilaksanakan di lapangan.

Ia menyebut, data nasional total lansia yang harus divaksin sebanyak 21 juta orang.

Sementara jumlah total warga di Wonogiri sebanyak 1.091.000 jiwa.

Dari jumlah itu beberapa persennnya masuk kategori warga lansia.

Jekek memaklumi, bila terjadi pro dan kontra vaksinasi bagi lansia.

Namun, hal itu jangan sampai menimbulkan kekhawatiran dan kegaduhan di tengah masyarakat.

Baca juga: Prihatin Pandemi Covid-19, Bupati Terpilih Wonogiri Tolak Baju Pelantikan Baru

Ia mengajak warga yang menolak divaksin untuk berdiskusi terkait penyebab mereka enggan menjalani vaksinasi.

Pemkab Wonogiri sudah menyiapkan tim medis yang sudah teruji keahliannya guna memberikan penjelasan akan pentingnya vaksinasi bagi lansia.

“Kami juga bisa memahami dengan masyarakat awam dengan santernya informasi terkadang menimbulkan penafsiran dan pemahaman yang berbeda. Untuk itu kami membuka ruang dialog dan diskusi dan menyiapkan SDM untuk melakukan konsultasi agar masyarakat paham dan mau mengikuti vaksinasi,” pungkas Jekek.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com