Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungannya Kian Meruncing, Wali Kota Tegal Adukan Wakilnya ke Polisi

Kompas.com - 25/02/2021, 19:02 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Dugaan perselisihan antara Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dengan Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi kian meruncing.

Ini ditandai dengan pengaduan Jumadi oleh Dedy ke kepolisian.

“Pak Wali Kota menguasakan kepada kami. Kemarin (Rabu, 24/2/2021-red), kita sudah mengadukan ke Polda Jawa Tengah," ujar Kuasa Hukum Wali Kota Tegal Basri Budi Utomo, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/2/2021).

Pengaduan ini berkaitan dengan insiden penggerebekan yang terjadi di Century Park Hotel Jakarta pada 9 Februari 2021.

Baca juga: Wali Kota Tegal Laporkan Wakilnya ke Polisi, Dugaan Rekayasa Kasus dan Pencemaran Nama Baik

Diperiksa dan digeledah

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono bersama Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari meninjau Rusunawa Tegalsari yang dijadikan tempat isolasi mandiri pasien Covid-19, Senin (23/11/2020).KOMPAS.com/Tresno Setiadi Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono bersama Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari meninjau Rusunawa Tegalsari yang dijadikan tempat isolasi mandiri pasien Covid-19, Senin (23/11/2020).

Saat itu, Dedy sedang berada di kamar sendirian.

Sekitar pukul 02.00 WIB, datang empat personel kepolisian. Mereka mengaku dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.

Badan Dedy diperiksa. Mereka juga melakukan penggeledahan. Dedy juga sempat menjalani tes urine.

“Namun demikian, Wali Kota Tegal bersih dari narkoba. Termasuk saat dites urine hasilnya juga negatif. Polisi juga tidak menemukan barang bukti," tutur Basri.

Baca juga: Kapolsek Astana Anyar dan 11 Anggotanya Diduga Pakai Narkoba, Dites Urine, Beberapa Positif

Kepada Dedy, empat personel polisi itu menyampaikan bahwa informasi yang mereka dapat bersumber dari keterangan Jumadi.

Basri mengatakan kasus tersebut telah diadukan pula ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI.

Pada Kamis (25/2/2021), pihaknya akan ke Jakarta untuk menanyakan soal perkembangan kasus itu.

Baca juga: Ganjar Tanggapi Kisruh Walkot Tegal dan Wakilnya: Perlu Diruwat, dari Dulu Ada-ada Saja

Basri menuturkan dari kasus tersebut Jumadi diduga melanggar hukum dan bisa dijerat lima pasal pidana. Di antaranya rekayasa kasus, pencemaran nama baik, dan perbuatan tidak menyenangkan.

"Sudah. Pengaduan ke Polda Jateng itu disampaikan Tim Advokasi yang ditunjuk GNPK Pusat berdasarkan surat kuasa khusus Wali Kota Tegal Dedy Yon tertanggal 24 Februari 2021," paparnya.

 

Enggan menanggapi

Wakil Wali Kota Tegal M. Jumadi didampingi jajarannya saat mengumunkan lonjakan kasus Covid-19, di Balai Kota Tegal, Jumat (7/8/2020)KOMPAS.com/Tresno Setiadi Wakil Wali Kota Tegal M. Jumadi didampingi jajarannya saat mengumunkan lonjakan kasus Covid-19, di Balai Kota Tegal, Jumat (7/8/2020)

Kepada awak media, Jumadi mengaku belum mengetahui tentang pengaduan itu.

“Kita ikutin aja. Saya nunggu aja bagaimana perkembangannya," ucap Jumadi saat konferensi pers di kantornya.

Jumadi mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Dia juga enggan menanggapi soal aduan dugaan rekaya kasus.

Baca juga: Kisah Risalianus, Ayah Ibunya Lumpuh, Sepulang Sekolah Dia Berkebun untuk Hidupi Keluarga

"Ya saya tidak tahu, dan saya tidak bisa dijelaskan di sini. Nanti saat ada undangan dari Polda ya nanti saya sampaikan ke publik hal hal apa saja. Tapi saya belum tahu apa, karena belum ada undangan dari Polda," jelasnya.

Jumadi juga memberikan bantahan mengenai ketidakakurannya dengan Dedy.

Ia pun mengatakan menunggu waktu kapan Dedy memanggilnya untuk bisa memberikan keterangan.

Baca juga: Tamu Berjoget Tanpa Masker, Koordinator Resepsi hingga Pengelola Gedung Diinterogasi Polisi

 

Sarankan untuk duduk bersama

Gubernur Jawa Tengah Ganjar PranowoKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah ikut bersuara soal dugaan perselisihan antara Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal.

Bahkan, Ganjar meminta Dedy agar mencabut laporannya di Polda Jawa Tengah.

Dia juga menyarankan agar keduanya bisa duduk bersama, berembug, lalu menyelesaikan masalah dengan baik-baik.

Baca juga: Kantornya Kebanjiran, Ganjar Pranowo Ikut Selidiki, Ternyata Ini Penyebabnya

"Saya minta hentikan. Jangan lapor-lapor lah. Menurut saya, wong itu wali kota dan wakil ya, enggak tahu yang benar yang mana, tapi mereka dulu majunya bareng-bareng dan sudah terpilih, akan lebih baik kalau keduanya duduk. Duduk, rembugan, bicara apa yang sebenarnya terjadi," ungkap Ganjar.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tegal, Tresno Setiadi; Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com