Eri juga menyebut, jika nanti sudah menjadi wali kota, dirinya dan keluarganya akan tetap tinggal di rumahnya sendiri, tidak menetap di rumah dinas.
Alasannya, rumah pribadinya saat ini sudah menjadi 'surga' baginya.
"Saya sudah merasa nyaman tinggal di rumah saya sendiri. Istilahnya baiti jannati, rumahku adalah surgaku. Rumah dinas nanti akan tetap ditempati, tapi hanya akan digunakan untuk acara-acara atau rapat-rapat khusus saja. Jadi, kami sekeluarga akan tetap tinggal di rumah pribadi. Doakan kami sekeluarga agar bisa istiqomah melakukan kebaikan untuk Surabaya," tutur Eri.
Baca juga: Kasus BCA Salah Transfer Rp 51 Juta, Ardi Ingin Kembalikan dengan Dicicil tetapi Ditolak
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren An-Najiyah, Sidosermo, Surabaya, KH Yusuf Muhajir yang memimpin khataman Al-Quran mengatakan, dirinya bersama santri-santrinya sudah dua tahun lebih rutin melakukan khataman Al-Quran di rumah keluarga Eri Cahyadi.
Namun, untuk acara khataman Al-Quran kali ini, lanjut Yusuf, karena ada momen pelantikan Eri Cahyadi sebagai Wali Kota Surabaya, dipanjatkan doa-doa khusus agar Eri bisa memimpin Surabaya dengan baik, amanah dan bisa membawa Surabaya lebih barokah.
"Tadi kami panjatkan doa agar seluruh warga Surabaya, orang yang ada di Surabaya siapapun itu, orangnya diberikan kesejahteraan, ketenangan dan kedamaian. Dan Mas Eri sebagai wali kota, bisa mewujudkan doa-doa itu dengan ikhtiar beliau. Semoga beliau bisa istiqomah mengemban amanah warga Surabaya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.