Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2021, 16:54 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggota DPR Dedi Mulyadi ditampar dua kali oleh seorang pria dengan gangguan jiwa saat ditemui di rumah pria itu di Desa Pucung, Kecamatan Cikampek, Purwakarta. Video penamparannya viral di media sosial.

Dikonfirmasi via telepon Kamis (25/2/2021), Dedi membenarkan dirinya sempat ditampar dua kali oleh pria tersebut. Menurut Dedi, peristiwa itu terjadi pada Minggu (21/2/2021) lalu.

Ia menceritakan, awalnya ia ingin menemui ayah Rh, bocah yang dihakimi massa karena dituding mencuri beberapa minggu lalu.

Bocah Rh sendiri saat ini masih dirawat di sebuah rumah sakit karena mengalami luka akibat dipukuli warga. Dedi sempat menjenguk Rh dan akan membawanya untuk dididik di pesantren.

Singkat cerita, Dedi ingin bertemu ayah Rh bernama Iwan yang berada di Desa Pucung, Kecamatan Cikampek, Purwakata. Di perjalanan menuju rumah Iwan, Dedi bertemu dengan seorang bocah bernama YF (13). Belakangan diketahui bahwa YF adalah adik Rh.

Baca juga: Mobil Mewah Dedi Mulyadi Rusak Parah karena Ditenggelamkan, Direparasi oleh Montir Lulusan SD

Akhirnya Dedi pun ingin sekalian membawa YF untuk disekolahkan di pesantren. Sebab, ia khawatir akan keselamatan YF jika tetap tinggal bersama ayahnya yang mengidap gangguan jiwa dengan kondisi ekonomi yang memprihatinkan. Sementara ibu YF sendiri sudah meninggal.

"YF harus saya selamatkan karena di rumahnya terancam. Bapaknya selalu mengamuk, mengancam dan ngagebuk. Saya akan santrikan dia," kata Dedi.

Dedi kemudian bertemu dengan kakak Iwan yang merupakan paman YF. Ia pun diantar kakak Iwan untuk mengunjungi Iwan.

Namun Iwan selalu mengamuk ketika bertemu dengan kakaknya. Akhirnya pertengkaran pun terjadi dan Dedi pun sempat melerainya.

Setelah itu, Iwan pergi ke rumahnya yang berada di belakang sebuah rumah warga. Kondisi rumah Iwan memprihatinkan.

Dedi kemudian mencoba mendekati Iwan untuk meminta izin membawa dua anaknya, YF dan Rh yang masih dirawat karena dihakimi massa.

Saat berbicara minta izin itulah, Iwan mengamuk karena merasa suara Dedi terlalu keras. Dedi pun merendahkan suaranya hingga pelan, namun Iwan tetap marah dan bilang bahwa suara Dedi terlalu pelan. Lalu tiba-tiba Iwan menampar pipi Dedi dua kali.

"Walau ditampar dua kali, saya nggak apa-apa. Maklumin saja karena kondisinya seperti itu," ucap Dedi.

"Kondisi keluarga dua anak itu memang memprihatinkan. Ayahnya sakit jiwa dan ibunya sudah meninggal," lanjut Dedi.

Baca juga: Lihat Pria Korban Tanggul Jebol Berdaster, Dedi Mulyadi Berikan Baju yang Dipakainya

Dedi pun berencana membawa Iwan untuk diobati. Namun sebelumnya, ia akan membawa Rh dan adiknya, YF, untuk disekolahkan di pesantren yang dikelola Dedi di Purwakarta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com