Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Sinabung Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran dan Erupsi

Kompas.com - 25/02/2021, 14:49 WIB
Hendri Setiawan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KARO, KOMPAS.com - Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali mengalami peningkatan aktivitas yang cukup signifikan pada Kamis (25/2/2021).

Kali ini, gunung api tertinggi di Sumatera Utara ini kembali mengeluarkan awan panas guguran, dan erupsi.

Menurut staf Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Muhammad Nurul Asrori, awan panas guguran Gunung Sinabung terjadi sekitar pukul 05.06 WIB.

Baca juga: Gunung Sinabung Mengalami Erupsi, Luncurkan Awan Panas Sejauh 2.500 Meter

Awan panas Gunung Sinabung dengan jarak luncur mencapai 2.000 meter ke arah selatan.

Kemudian, terjadi 1 kali erupsi sekitar pukul 10.08 WIB, dengan tinggi kolom abu mencapai 1.500 meter.

Asrori mengatakan, pada aktivitas guguran dan erupsi kali ini terlihat secara visual dari puncak Gunung Sinabung.

"Tadi terjadi awan panas guguran sekitar pukul 05.06 pagi, dan jam 10.08 juga terjadi erupsi, dengan jarak luncur awan panas mencapai 2.000 meter," ujar Asrori.

Baca juga: Aktivitas Gunung Api Indonesia, Sinabung, Semeru, hingga Gunung Merapi

Hingga saat ini, PVMBG memantau pertumbuhan kubah lava yang menumpuk di puncak Gunung Sinabung masih terus bertambah.

Asrori mengatakan, untuk aktivitas Gunung Sinabung pada hari ini memang terlihat masih  fluktuatif.

"Kubah lava masih terus tumbuh, dan untuk aktivitas kita catat masih terus tinggi dengan didominasi gempa guguran dan embusan serta gempa hybrid," kata dia.

Petugas pengamatan Gunung Sinabung mencatat pertumbuhan kubah lava sampai saat ini, di mana volume kubah lava mencapai lebih kurang 4 juta kubik.

Dengan hal ini, tentunya ancaman dari kubah lava yang terus tumbuh ini masih cukup tinggi.

Seperti guguran yang semakin sering terjadi, hingga kemungkinan terburuk letusan yang membongkar bongkahan kubah lava tersebut.

Asrori mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada terhadap bahaya yang muncul dari Gunung Sinabung.

Selain itu, pihaknya juga meminta kepada masyarakat agar tidak memasuki zona merah yang telah ditentukan.

"Kita mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi rekomendasi dari kita untuk tidak memasuki zona merah, dan apabila terjadi hujan di puncak gunung agar menjahui aliran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Api Sinabung," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com