Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Mewah Dedi Mulyadi Rusak Parah karena Ditenggelamkan, Direparasi oleh Montir Lulusan SD

Kompas.com - 25/02/2021, 11:17 WIB
Putra Prima Perdana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Mobil Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi rusak parah setelah ditenggelamkan ketika menjangkau warga korban banjir setinggi 1,5 meter di Karawang, Jawa Barat.

Mobil jenis SUV yang tergolong mewah itu mengalami kerusakan di mesin, komputer dan elemen lainnya.

Dedi mengatakan, mobilnya sengaja ditenggelamkan ketika membagikan sembako.

Ia menerobos banjir hingga menyebabkan mobilnya tenggelam.

Saat itu, Dedi membuka atap mobil, karena memperkirakan mobilnya akan kemasukkan air.

"Dan benar saja, mobil kemasukkan air. Jika saya tidak membuka atap dan keluar, mungkin saya sudah selesai (terjebak air di dalam mobil)," kata Dedi kepada Kompas.com, Kamis (25/2/2021).

Baca juga: Banjir 1,5 Meter di Karawang, Dedi Mulyadi Tenggelamkan Mobilnya demi Bantu Warga

Setelah itu, mobil mewah Dedi akhirnya tidak bisa bergerak.

Mesinya mati dan seluruh sistem komputerisasi juga ikut mati.

Ia kemudian mencari bengkel untuk sekaligus menderek mobil dari lokasi banjir.

Ia kemudian mendapat informasi dari temannya bahwa ada seseorang yang bersedia memperbaiki mobilnya tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Dedi kemudian meminta orang itu untuk menjemput mobilnya. Montir tersebut bernama Edi, pemilik bengkel rumahan yang kecil.

Edi kemudian menjemput mobil Dedi.

Namun, ia mengalami kendala karena mobil tidak bisa bergerak.

Akhirnya Edi mencari cara alternatif agar mobil itu sedikit bisa bergerak ketika didorong.

"Akhirnya ia berhasil. Mobil bisa bergerak untuk didorong. Akhirnya mobil didorong dan bisa derek," kata Dedi.

 

Setelah tiba di bengkel, menurut Dedi, montir kemudian berusaha untuk membuka bagasi, karena di dalamnya terdapat tas.

"Ketika di rumah, saya ditelepon bahwa bagasi bisa dibuka dan tas saya bisa diambil. Itu artinya dia bisa membuka bagasi yang terkunci oleh sistem komputer," kata Dedi.

Akhirnya, Dedi pun mendatangi bengkel itu untuk mengambil tas.

Keesokan harinya, ia kembali ke bengkel tersebut untuk mengecek kondisi mobil.

Menurut Dedi, mobil mengalami kerusakan parah. Mesin dan komputernya mati total akibat kemasukan air.

Menurut Dedi, montir Edi mengaku bisa memperbaiki mobil tersebut meski dia bukan berasal dari bengkel besar.

Edi bisa memeriksa sistem komputerisasi mobil dengan menggunakan laptop miliknya.

"Dia juga bisa memperbaiki tanpa harus mengganti onderdil," kata Dedi.

Montir lulusan SD

Dedi akhirnya penasaran dengan Edi yang bisa memperbaiki mobil Eropa dengan sistem komputer, meski hanya memiliki bengkel rumahan yang kecil.

Dedi kemudian bertanya terkait pendidikan formal Edi.

"Dia ternyata hanya lulusan SD Rahaja, Wanayasa. Namun ia punya pengalaman bengkel karena ia pernah bekerja di sejumlah showroom di Jakarta. Ia bisa membengkel dengan belajar otodidak," kata mantan Bupati Purwakarta itu.

Dedi mengatakan, Edi bersedia memperbaiki mobil Range Rover miliknya dengan biaya murah.

Sebab, Edi tahu bahwa mobil tersebut sering dipakai untuk aksi sosial dan kemanusiaan.

Edi mengetahui hal itu dari akun YouTube Dedi Mulyadi.

"Kata dia, kalau ke bengkel resmi saya akan keluar uang banyak. Tapi kalau ke Edi, paling berapa dan dia bilang jadi relawan memperbaiki mobil saya biar uang saya tidak terkurangi untuk kegiatan sosial," kata Dedi.

Dedi mengatakan, montir Edi berjanji mobil tersebut bisa diperbaiki hingga normal dalam satu bulan.

"Dia yakin karena sudah terbiasa memperbaiki mobil Eropa. Dua minggu lalu dia perbaiki Ferrari yang mogok di Cihampelas (Bandung) karena macet terkunci, tapi bukan karena banjir, dan mobilnya bisa jalan lagi," kata Dedi.

Dedi mengapresiasi kemampuan Edi yang bisa memperbaiki mobil dengan sistem komputer, meski dia hanya lulusan SD.

Ia pun akan menunggu satu bulan, apakah mobilnya bisa normal lagi dengan sentuhan tangan Edi.

"Jika bisa, dia bagus. Dia layak punya bengkel besar dan saya akan membantunya," kata Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com