Oknum anggota TNI menjadi tersangka dalam kasus penjualan amunisi kepada warga sipil hingga sampai ke tangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Komandan Detasemen Polisi Militer (Kapomdam) Kodam XVI Pattimura Kolonel Cpm Paul Jhohanes Pelupessy mengatakan Praka MS menjual 600 butir peluru.
“Bagaimana cara amunisi 600 di satu orang prajurit, jadi pada saat latihan menembak dia berusaha mengumpulkan munisi-munisi itu. Trik tersangka ini pada saat latihan menembak dia pergi setelah mendapatkan munisi lalu dia ambil dia sembunyikan, lalu selesai latihan besok paginya dia datang kembali untuk mengambil amunisi yang dia sembunyikan,” kata Paul di kantor Polresta Pulau Ambon, Selasa (23/2/2021).
Paul memastikan akan memberikan sanksi tegas hingga pemecatan.
"Dan perintah Bapak Panglima apa pun hukumannya tambahannya adalah pemecatan jadi tidak main-main,” ungkapnya.
Peristiwa itu direkam dalam sebuah video dan viral di media sosial.
Bupati Sumba Tengah Paulus S K Limu mengaku terkesan dengan aksi presiden.
"Kesannya sangat luar biasa, sangat sederhana, ini yang menjadi panutan kita," kata Paulus saat dihubungi, Selasa (23/2/2021).
Paulus menyebut masyarakat di sekitar food estate sepakat mengabadikan nama Jokowi di salah satu bukit di kawasan itu.
"Kita menamakan Pendopo Bukit Jokowi. Karena rumah ada juga (sana)," ungkap Paulus.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Andi Hartik, Riska Farasonalia, Rahmat Rahman Patty | Editor: Dheri Agriesta, Robertus Belarminus, David Oliver Purba, Pythag Kurniati, Dony Aprian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.